Nak,
kau petarung di jalan yang kau tempuh
kau ksatria di medan laga yang kau rengkuh
kau pengukir karsa di kanvas luas yang kau bentang
kau kokoh dan kukuh dalam kata dan akta
Nak,
Masa lalumu kabur bersama kabut temaram
Masa itu kau duduk tak tegap berdiri tak kokoh
Masa itu kau tak bermimpi keluar dari patron
Masa di mana kau menggores rasa pada nisan ibundamu
Masa di mana kau melepas raga dari pelukan ayahandamu
Nak
Hari ini kau telah menjadi
Hari ini kau mengibarkan benderamu
Hari ini kau menggerek martabatmu
Hari ini kau menyibak kabut temaran
Hari ini kau berselimutkan kerinduan baru
Nak,
Tak perlulah menengok kabut temaram itu
Tak perlulah melirik goresan bekas lukamu
Tak perlulah menangis ketika kau dipeluk lagi
Tapi, ingatlah untuk banggakan mendiang ibundamu.
Umi Nii Baki-Koro'oto, 20 Oktober 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H