"Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan" Tan Malaka
Pengantar
Dua hari terakhir ini, Rabu dan Kamis (18-19/10/23), dicatat oleh publik dan sejarah bangsa ini sebagai hari yang ditunggu-tunggu. Dalam dua hari ini, publik Indonesia bergembira karena bakal calon Presiden Ganjar Pranowo bersama partai-partai pengusungnya bersepakat mengumumkan bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo yaitu: Prof. Dr. Mahmud Md. Diikuti selanjutnya proses pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum pada hari berikutnya. Demikian halnya bakal calon presiden Anies Rasjid Baswedan dan bakal calon wakil Presiden Muhaimin Iskandar yang diusung Partai Nasdem, PKB dan PKS mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (19/10/23). Masih ada hari-hari lainnya yang ditunggu-tunggu publik untuk penentuan bakal calon wakil presiden pendamping bakal calon presiden yang diusung Partai Gerindra, Golkar, PAN, PBB, dan partai non-seat lainnya. Siapakah dia? Kita nantikan pada hari yang akan ditentukan.
Pidato-pidato mulai digaungkan baik oleh bakal calon presiden maupun bakal calon wakil presiden. Dua di antaranya yakni pidato dari Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. Pidato Ganjar Pranowo dilangsungkan sesudah pidato Mahfud MD ketika pengumuman pencawapresannya. Pidato Mahfud MD mendapat bold dan underline oleh pemangku kepentingan sesuai bidangnya. Misalnya ketika Mahmud MD menyebut penegakan hukum yang baik akan menyelesaikan separuh dari permasalahan bangsa. Dipastikan, banyak pihak yang berkepentingan dengan hukum akan respek pada frasa yang satu ini. Oleh karena frasa yang satu ini sarat dengan muatan yang akan ditelisik sedalam-dalamnya.
Hari Kamis (19/10/23) ketika berada di Tugu Proklamasi, Ganjar Pranowo kembali berpidato di hadapan massa pendukung dan partai pengusung. Media televisi dan berbagai media dalam jaringan hingga medsos yang dikelola orang perorangan ikut menyiarkan secara langsung. Banyak hal diucapkan Ganjar yang memulai dengan ini cerita tentang ...
- nasib bangsa, nasib rakyat
- anak-anak kita yang butuh perlindungan dan mendapatkan akses pendidikan yang baik
- ibu-ibu dan kelompok perempuan yang harus mendapatkan tindakan khusus
- penyandang disabilitas yang harus mendapatkan kesetaraan
- mengapresiasi para guru (guru) kita yang berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa tapi mereka butuh kesejahteraan yang baik
- para petani dan nelayan yang memberikan makan kepada kita dan butuh perlindungan dari negara
- para TNI, Polri, Aparatur Sipil Negara yang mengambangkan negara, melayani masyarakat dan melindungi masyarakat
- tenaga medis, dokter yang ada di ujung-ujung Indonesia, betapa mereka butuh perhatian kita (Sumber: transkrip dari pidato yang disiarkan live streaming Kompas TV).
Pidato yang kiranya mencakup banyak bidang kehidupan masyarakat telah diujarkan dan didengarkan oleh publik di seluruh tanah air Indonesia. Hanya mereka yang tidak mengakses media massa dan media sosial saja yang mungkin tidak mengikuti pidato Sang Calon Presiden, Ganjar Pranowo.
Dari deretan permasalahan dan tantangan yang dipidatokan itu, terlihat dunia pendidikan muncul dua kali. Pertama, tentang akses pendidikan yang baik dan kedua, guru dan kesejahteraannya.
Mungkinkah kedua hal ini hanya narasi/wacana yang retoris?
Akses Pendidikan yang Baik
Bila menelusuri akses yang disediakan oleh paslon capres/cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, dimana setiap orang dapat mengakses visi, misi dan fondasi, maka betapa kita akan dibuat termangu-mangu. Ketermanguan ini terjadi karena visi yang diemban dilatari apa yang sudah dibuat oleh para Presiden sebelumnya, baik sebagai pembuka pintu gerbang kemerdekaan (Soekarno), gerbang pembangunan (Soeharto), gerbang demokrasi (BJ Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudoyono), dan gerbang kemajuan Indonesia Raya (Joko Widodo). Maka visi paslon capres/cawapres Ganjar-Mahfud yakni: menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari.
Dari visi yang telah ditetapkan ini,selanjutnya disebutkan ada 8 misi yang diemban oleh paslon capres/cawapres Ganjar-Mahmud. ke delapan misi itu yakni:
- Mempercepat pembangunan manusia Indonesia yang unggul dan berkualitas, produktif dan berkepribadian
- Mempercepat penguasaan sains dan teknologi melalui percepatan riset dan inovasi (R&I) berdikari
- Mempercepat pembangunan ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan nilai tambah
- Mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi
- Mempercepat pembangunan sistem digital nasional
- Mempercepat perwujudan lingkungan yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru
- Mempercepat pembangunan demokrasi substantif, penghormatan HAM, supremasi hukum yang berkeadilan, dan keamanan yang profesional
- Mempercepat peningkatan peran Indonesia dalam mewujudkan tata dunia baru yang lebih berkeadilan melalui politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat pertahanan negara (Sumber: buku digital Visi,Misi Ganjar-Mahfud)
Melihat visi dan misi yang demikian, mata awam bertanya, di manakah permasalahan dunia pendidikan di Indonesia? Lebih spesifik sebagaimana disebutkan dalam pidato sebelum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), manakah yang disebut akses pendidikan yang baik, dan guru serta kesejahteraannya?