Lima Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Guru se-Dunia. the United Nations Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai salah satu badan dunia internasional telah menetapkan 5 Oktober untuk diperingati sebagai Hari Guru se-Dunia (World Teachers' Day). Apakah semua guru di dunia mengetahuinya?
Jujur, PA sebagai guru SD di pedalaman Pulau Timor bagian Selatan baru mengetahuinya setelah melakukan gugling berita hari ini.
Apa tujuan dari penetapan hari guru se-dunia ini? Rasanya kalimat yang digunakan sangat sederhana yakni, menghormati kerja keras dan dedikasi para guru di seluruh dunia.
Tema yang diusung oleh UNESCO dalam peringatan hari guru se-dunia tahun ini yakni, the teachers we need for the education we want... the global imparative to reserve the teachers shortage ... Guru yang kita butuhkan untuk pendidikan yang kita inginkan, keharusan global untuk mengatasi kekurangan guru (sumber).
Dikutip dari website resmi UNESCO, dinyatakan sebagai berikut: With the theme "The teachers we need for the education we want: The global imperative to reverse the teacher shortage", the 2023 celebrations will aim to put the importance of stopping the decline in the number of teachers and then starting to increase that number at the top of the global agenda. Through various activities, they will advocate for a dignified and valued teaching profession, analyse their challenges, and showcase inspiring practices to attract, retain and motivate teachers and educators. It will also examine the ways in which education systems, societies, communities, and families recognise, appreciate, and actively support teachers.
Kira-kira terjemahannya, begini, Dengan tema "Guru yang kita butuhkan untuk pendidikan yang kita inginkan: Urgensi (prioritas) global (khususnya dunia pendidikan) untuk mengatasi kekurangan guru", perayaan tahun 2023 bertujuan untuk menempatkan pentingnya menghentikan penurunan jumlah guru, kemudian mulai meningkatkan jumlah tersebut agenda prioritas. Melalui berbagai aktivitas, mereka akan mengadvokasi untuk profesi mengajar yang layak dan dihargai, menganalisis tantangan yang dihadapi, dan menampilkan praktik-praktik inspiratif untuk menarik, mempertahankan, dan memotivasi guru/pendidik. Ini juga akan mengkaji cara-cara di mana sistem pendidikan, masyarakat, komunitas, dan keluarga mengakui, menghargai, dan mendukung guru secara aktif.
Menengok tema dan penjelasan singkat UNESCO pada laman resminya, kita dapat mengetahui secara gamblang bahwa ternyata di berbagai tempat di belahan dunia ini, terjadi kekurangan guru pada lembaga-lembaga pendidikan.
Ini mengindikasikan bahwa tenaga guru sangat dibutuhkan namun daya serap belum memadai, baik oleh negara maupun swasta penyelenggara pendidikan.
Pada saat yang sama, out putnya diharapkan dapat memberi out come yang baik dan dapat dirasakan masyarakat.