Lihat ke Halaman Asli

Roni Bani

Guru SD

Desa Wisata Teres suatu Keniscayaan

Diperbarui: 3 Mei 2023   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaum Muda Nekmese di Bukit FatuBraon, dan pemandangan dari puncak FatuBraon. Kolasi dokpri, Roni Bani

Pada tanggal 29 April 2023, Bupati Kupang, Korinus Masneno meluncurkan satu paket lokasi wisata alam, Fatubraon dan Pantai Teres. Destinasi wisata alam ini terletak di Kelurahan Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang. Area ini menjadi satu kebanggaan pada masyarakat Pah Amarasi pada umumnya yang meluas ke Kabupaten Kupang dan sekitarnya. Suatu destinasi wisata alam yang mulai disentuh sekitar tahun 2015 dan 2016. 

Beberapa tulisan tentang destinasi wisata alam ini dapat dibaca di sini sebagai informasi dan pengetahuan. Informasi yang berkutat dan bersumber dari Fatubraron dan Pantai Teres menarik untuk diikuti perkembangannya, oleh karena terasa seperti ada double lauching pada keduanya, yang tidak perlu diulas lagi. Biarlah itu semua menjadi pengetahuan yang memperkaya khazanah diskusi atau diskursus kaum birokrat, teknokrat pariwisata dan pengambil kebijakan di tingkat Pemerintah Kabupaten Kupang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Hal menarik lainnya yang terdengar dalam sambutan-sambutan oleh Bupati Kupang, Korinus Masneno dan perwakilan dari lembaga DPRD Kabupaten Kupang. Hal menarik yang dimaksudkan yakni, diharapkan adanya satu desa wisata di sepanjang pesisir Teres. 

Perkembangan menarik dan menjanjikan bila desa wisata Teres terwujud. Lalu bagaimana hal itu dapat diwujudkan?

Ketika mengimpikan suatu desa wisata, masyarakat dan para tokoh sebagai pemangku kepentingan dalam area desa dimaksud, dipastikan memiliki satu pandangan, visi dan misi. Dalam bakal desa wisata potensi alam dan budaya, sumber daya manusia dengan akhlak dan karakter mulia menjadi prioritas pertama dan utama yang patut diacung-acungkan, hingga dikagumi. Karakter masyarakat adat yang menjaga orisinalitas budaya dan alam harus tidak diragukan. Keaslian dan keasrian alam terjaga dan terpelihara secara baik, kekhasan sikap, tindak dan produk olah budaya dan budidaya berkualitas premium.

Di pulau Bali yang dikenal luas sebagai pulau Dewata yang telah go international gegara pariwisata, sekalipun dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dengan budaya yang variatif, tetapi masyarakatnya tetap mempertahankan budaya mereka. Bahasa Bali 

Sementara itu di Provinsi Kalimantan Timur, salah satu desa wisata yang terkenal yakni Desa Sumber Sari di Kabupaten Kutai Kertanegara. Dalam Provinsi Nusa Tenggara Timur, destinasi wisata alam yang terpelihara seperti pulau-pulau habitat para komodo binatang purba yang masih terpelihara dan terjaga, Danau Kelimutu yang dikenal sebagai Danau Tiga Warna, desa Takpala di Kabupaten Alor, dan lain-lainnya yang menarik dan menakjubkan sebagai aset wisata.

Kesemuanya itu berada dalam kawasan masyarakat desa, namun belum semuanya secara adminsitrasi belum dapat disebutkan sebagai desa wisata.


Pada masyarakat Kelurahan Buraen, terdapat satu kelompok masyarakat yang disebut Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokmas Darwis). Pokmas Darwis bagai bayang-bayang belaka antara ada dan tiada. Pokmas ini bagai penjaga destinasi wisata Fatubraron dan Pantai Teres belaka. Mereka belum muncul sebagai Pokmas yang "menjajakan sesuatu" yang dapat dinikmati oleh wisatawan lokal, domestik, nasional dan internasional. Mereka masih meraba-raba apa dan bagaimana menjadi Pokmas Darwis. Sementara wacana pembentukan desa wisata yang sudah ditabuh oleh para petinggi Kabupaten Kupang. Maka, langkah "jemput bola" mesti berada di kaki-tangan masyarakat adat Kelurahan Buraen yang cikal-bakalnya sudah ada yakni, Pokmas Darwis Teres-Fatubraon.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline