Pemulung Aksara duduk di ruang pungut aksara membelalak mata pada hancur hati, runtuh kota, garang gempa, gempar pada kaum, gempa gampar lokus, garang pada yang garing mudah patah, rontok dan runtuh
Gempa... gempa ... gempa... Ya Khalik Ilahi! Dimanakah Engkau? Bagaimana dengan kami?
Gempa menggemalah ratapan, menyisakan isak tangis, membekaskan kenangan tragedi tragis; gemakan empati sahabat lintas batas geografi, entitas politik, ego arogansi kuasa, hingga ego kesalehan semu.
Umi Nii Baki-Koro'oto, 9 Februari 2023