Bila senja berlalu
saat itu surya mendayu rasa
rasa tak diam dalam genangan derai air mata
air mata kenangan pada kemenangan demi kemenangan
kemenangan yang membanggakan menaikkan prestise yang prestisius
Bila senja berlalu
saat itu mentari mengalun rasa
rasa tak diam dalam genangan urai pilu sedih
pilu sedih kenangan pada kemalangan demi kemalangan
kemalangan yang meremukkan menurunkan harkat martabat prestisius
Bila senja berlalu
saat waktu berhitung tambah
tambah pada peristiwa di kolong berkalung
kalung mutiara menaikkan derajat kemanusiaan insan
manusia yang merindukan takhta kemewahan berbalut kemegahan
Bila senja berlalu
ketika insan hina papa menepi
menepikan rasa iba pada diri sendiri yang miskin
miskin harta hitungan ekonomi menaikkan status keseruan
keseruan itu hanyalah ilusi imajinasi di kolong tenda kemelaratan
Kini...
senja terakhir tiba
di batas ufuk pembenaman tahun
membenamkan rasa bermuatan kelabilan
antara kenangan berlalu atau keinginan menuju hari baru
Umi Nii Baki-Koro'oto, 31 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H