Lihat ke Halaman Asli

Roni Bani

Guru SD

(2) Menikah Secara Adat Perkawinan ala Masyarakat Amarasi di Yirrkala Australia Utara

Diperbarui: 21 Desember 2022   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

item persiapan buka pintu; kolase Canva, dokpri; RoniBani

tulisan berseri: Seri Keenam

Pada seri kelima saya paparkan perjalanan saya dari Kupang ke Darwin; selanjutnya kami dari Darwin - Katherine - Yirrkala. Semuanya dengan uraian yang lugas, sambil berharap ada kesan inspiratif pada para sahabat pembaca.

Pada seri keenam ini akan saya paparkan tentang prosesi peminangan yang menggunakan pendekatan kolaboratif. Maksudnya, saya menggabungkan cara masyarakat adat perkotaan dan masyarakat adat Pah (kerajaan-swapraja) Amarasi . Bagaimana membedakannya?

Pada masyarakat perkotaan di Nusa Tenggara Timur pendekatan maso minta sudah sangat jamak/lazim. Ada  baki/dulang maso minta minima 5 baki/dulang yang standar.  Bahwa sering pula ada yang menambah sesuai entitas dari etnis dari pihak keluarga gadis yang dipinang.

Persiapan dan Prosesi maso minta

Apa saja yang menjadi perhatian untuk dipersiapkan dalam rangka upacara maso minta di Yirrkala?

  • Baki 1, Buka pintu; disiapkan satu unit tempat sirih-pinang (oko'mama') bergambar burung.  Persiapan di samping oko'mama' yakni naskah aa' asramat atau natoni sebagai sapaan kepada keluarga yang didatangi.
  • Baki 2, lilin dan kitab suci perjanjian baru dalam bahasa Amarasi;
  • Baki 3a dan 3b, kain tenunan, perhiasan, perlengkapan kecantikan
  • Baki 4a dan 4b, kain tenunan dan pisau

item untuk gadis yang dipinang dan orang tua dan saudara laki-laki; kolase Canva, dokpri, Roni Bani

  • Baki 5, kain tenunan dan pisau
  • Baki 6, kain tenunan dalam jumlah besar

baki kain dan paket sirih-pinang-kapur; kolase Canva, dokpri RoniBani

  • Baki 7, Tutup pintu; disiapkan satu unit tempat sirih-pinang (oko'mama') bergambar motif kai ne'e.  Persiapan di samping oko'mama' yakni naskah aa' asramat atau natoni sebagai sapaan akhir untuk pamitan kepada keluarga yang didatangi.

item untuk kepala suku dan tutup pintu; kolase Canva, dokpri Roni Bani

Setelah semuanya disiapkan, pada baki 3 - 6 masing-masing disisipkan sirih-pinang dalam jumlah amat terbatas. Ketersediaan sirih-pinang diperoleh dari kantor Konsulat Papua Nugini. 

Seorang staf dari Konsulat bersedia membawa sirih-pinang-kapur pada kami sehingga sebutan upacara ini tepat menurut masyarakat adat Amarasi yaitu, napuah ma namaun (harfiah: berpinang dan bersirih). Maksudnya, para orang tua telah duduk bersama, saling menyuguhkan oko'mama' berisi sirih-pinang-kapur. Mereka telah mengunyah (mamah) campuran ketiga jenis item itu, memerahkan bibir, menyegarkan rona wajah dan meneguhkan hati untuk mengurus dan mengesahkan cinta pasangan kekasih ke dalam mahligai rumah tangga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline