Pengantar
Gegap gempita ucapan selamat kepada Guru di Indonesia pada tanggal 25 November 2022 rasanya hanya sehari saja. Hari berikutnya kembali ke situasi aman dan nyaman-nyaman saja. Guru dan siswa, pemangku kepentingan di sekitar lingkungan sekolah merasa hari sukacita itu cukup sehari, hari lainnya merupakan hari krida, kerja tanpa kriteria sukacita. haha...Padahal, kita tentulah mesti bekerja dalam profesi guru, komunikasi dan persentuhan dengan siswa di kelas dengan keceriahan gambaran sukacita dan bahagia di hati.
Keceriahan itu mungkin saja akan lengkap manakala para guru memahami salah satu hal dimana mereka menjadi bagian integral bila ingin terlibat di dalamnya. Apa itu? Persatuan Guru Republik Indonesia. Banyak guru sudah mendengar nama organisasi PGRI, Persatuan Guru Republik Indonesia. Mari bertanya pada mereka, apa visi, misi atau tujuan dan bagaimana menjadi anggota, apa saja kewajiban dan hak sebagai anggota, dan lain-lainnya? Apakah semua yang menyebut diri sebagai guru dapat memberikan jawaban yang sesuai Konstitusi (AD ART) Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia?
Seminar bersifat Sosialisasi
Rantung PGRI desa Nekmese di Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang, NTT, segera setelah terbentuk pada 19 November 2022, program yang diwujudkan pertama kali yakni mengadakan upacara Hari Guru Nasional/Hari Ulang Tahun PGRI ke-77. Upacara berlangsung sukses. Guru, siswa dan para undangan menikmati upacara ini dan menyaksikan kemeriahan permainan para guru dalam rekreasi kreatif. Para siswa dan tamu bergembira bersama para guru.
Program kedua segera diikuti yang masih merupakan satu paket dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional, Hari Ulang Tahun PGRI ke-77. Program itu yakni Seminar Sehari dengan topik,Apa dan Bagaimana PGRI. Seminar ini dipandu oleh Ketua Cabang PGRI Kecamatan Amarasi Selatan.
Seminar berlangsung pada Sabtu (26/11/22) dengan mengambil tempat di aula SMP Negeri 3 Amarasi Selatan. Di bawah siraman hujan deras sehingga suara tenggelam di dalamnya, seminar ini berlangsung. Alat bantu yang belum maksimal operasionalnya tak dapat secara utuh menolong. Hujan reda, materi berlangsung secara baik walau tanpa alat bantu yang menghantar suara menjadi lebih jelas terdengar.
Mengacu pada Konstitusi Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia, Ketua Cabang PGRI Kecamatan Amarasi Selatan menyampaikan materi. Seminar disebutkan sebagai bersifat sosialisasi agar para guru mengetahui dan memahami apa itu organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia. Ada kesadaran bahwa pengetahuan tentang organisasi PGRI itu sendiri belumlah sampai pada para guru, jika guru tidak pro aktif mencari informasi dan pengetahuan, dan lagi bila tidak disampaikan kepada mereka.
Sebanyak 10 lembar power point presentation disiapkan, muncullah tayangan uraian sejarah PGRI pra Proklamasi, sampai dengan lahirnya KepresNomor 78 tahun 1994 dimana ditetapkan 25 November sebagai Hari Guru Nasional.
Selanjutnya uraian tentang tujuan, visi dan misi Persatuan Guru Republik Indonesia. Semua ini dibarengi dengan contoh-contoh konkrit (disampaikan secara lisan) hal-hal yang sudah diperjuangkan PGRI sejak berdirinya sampai dengan sekarang ini, bahkan dalam mewujudkan visi dan misinya. PGRI sebagai organisasi Perjuangan kaum guru akan terus bersuara baik di luar forum (tulisan di berbagai media) maupun di dalam forum-forum resmi milik PGRI sendiri atau external PGRI yang ada hubungannya dengan upaya mencapai visi dan misi PGRI yang mengemban tugas mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pemateri tidak menyampaikan secara utuh-menyeluruh seluruh isi Konstitusi Organisasi PGRI. Tentang keanggotaan, kewajiban dan hak anggota,serta jenjang organisasi dan kedudukan masing-masing jenjang sampai di ranting yakni di desa/kelurahan/unit sekolah.