saat senja menyapa santun hendak berlalu
ketika kota makin ramai lalu lintas
ketika insan bergegas atau bersantai
hendak kembali ke peraduan malam
hendak menikmati alunan nada kota
dalam derap rasa kaum muda milenial
Aku menyela di antara ritme yang ribet
kendaraan berjubel hingar klakson dan musik
budaya kota Kupang di jalanan
penjaja makanan khas berjejeran
menawarkan jagung bakar dan pisang gepe
tak lupa daging asap bernama se'i
dan ikan panggang berlulur rempah
Aku kembali ke desa di pedalaman
melukis rasa dalam jejeran aksara
berhubung telah kupulung di kota sejenak
agar kiranya menjadi aksara bermakna
pada papan peluncur di udara
hingga merebak ke penjuru jurusan
dan Pemulung Aksara lega di senja kota
Kota Kupang, 5 November 2022
*ditulis saat menghadiri suatu acara resepsi pernikahan di salah satu sudut kota Kupang. Memasuki kota Kupang yang ramai di seore hari memberi nuansa ide dan inspirasi pada Pemulung Aksara untuk mencatatkannya sebagai kenangan antara senja hingga tengah malam ini. Terima kasih Kota Kupang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H