Amfoang, Le' Nane hit Pah hit Nifug. Kalimat pendek ini merupakan satu judul lagu yang diciptakan oleh Daud Saleh Ludji. Lagu ini sangat menyentuh rasa kaum Timor pada umumnya, khususnya masyarakat Amfo'ang Raya (6 kecamataan). Mereka yang sedang berada di rantauan akan segera terkenang akan negeri mereka yang disebut Pah Binoni; satu wilayah yang terkenal dengan keunikan alamnya dan "keluh-kesah" mereka yang ditugaskan ke wilayah ini.
Amfoang Raya masa ini terdiri dari 6 kecamatan yakni:
- Amfoang Selatan ibukotanya Lelogama
- Amfoang Barat Daya ibukotanya Manubelon
- Amfoang Tengah ibukotanya Fatumonas
- Amfoang Utara ibukotanya Naikliu
- Amfoang Timur ibukotanya Nunuanah
- Amfoang Barat Laut ibukotanya Soliu
Apa keunikan paling menonjol bila ke Amfoang Raya? Jawabannya sederhana, nyaris semua wilayah Anda akan menyeberangi sungai baik yang sudah berjembatan, berjembatan darurat dan berjembatan parmanen.
Bila kita hendak menikmati keunikan Amfoang Barat Daya dan Barat Laut, maka melintaslah di jalur Barat pesisir pantai Teluk Kupang hingga mencapai ibukota Amfoang Barat Laut. Dari sana, kita dapat menuju Amfoang Utara dan Amfoang Timur. Pengalamana menarik, mencengangkan bahkan mendebarkan sebagai ujian adrenalin akan terjadi di ruas jalan sepanjang kurang lebih 140 km hingga Soliu.
Jadilah pengalaman itu menarik baik pada musim kemarau dan terlebih pada musim penghujan. Pada musim kemarau debit air di sungai-sungai yang dilintasi akan berkurang, bahkan cenderung kering. Maka, melintaslah kendaraan dengan tonase tertentu. Suara kegirangan maupun kecemasan lahir dari mulut kaum yang menumpang kendaraan, baik kendaraan milik sendiri maupun bus antar kota dalam provinsi.
Mari membaca salah satu artikel ini . Artikel ini saya tulis ketika musim panas menyengat, satu rombongan keluarga ke Soliu. Saat itu sungai-sungai sedang berkurang debit airnya, namun kami harus sangat berhati-hati. Jembatan yang putus akibat dilanda badai Seroja menyisakan kecemasan pada masyarakat.
Bagaimana kondisinya bila musim penghujan? Ini suatu perjuangan dan kerja keras. Bila tidak rindu bepergian, tentulah tidak ada tantangannya, namun bagaimana bila kebutuhan dan kepentingan itu sifatnya mendesak dan darurat? Harus dan wajib meninggalkan rumah untuk sampai ke tujuan, baik dari ibukota Provinsi, Kupang maupun dari ibukota Kabupaten Kupang, Oelamasi, dan sebaliknya dari desa-desa di Amfoang menuju Oelamasi atau kota Kupang.
Ragam cerita mengesankan dan mengenaskan bila musim penghujan tiba. Sungai harus dilintasi dengan menggunakan jasa angkutan umum, menyeberang atas dasar kebiasaan dan nekad, atau menggunakan jasa penyeberang (sampan dan pengantar). Kendaraan yang menyeberangi sungai dapat saja lolos, namun ada pula yang harus ditolong untuk lolos dan ada pula harus tertahan untuk sehari dua hari sebelum banjir surut.
Semua ini terjadi karena jembatan yang sudah pernah ada putus diterjang Badai Seroja. Sementara itu lebar sungai yang lain sama sekali belum pernah ada sentuhan untuk pembangunan jembatan.