UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN TEMA 5 SUB TEMA 2 KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 06 AMPADI KABUPATEN LANDAK
- PENDAHULUAN
- Keberhasilan proses pembelajaran ditunjukan oleh tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensinya. Faktor yang mendukung untuk hal tersebut satu diantaranya adalah motivasi belajar siswa. Ini sejalan dengan pendapat Sumadi Suryabrata (Prasojo, 2016) menyatakan bahwa, motivasi adalah keinginan atau dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan sesuai tujuan yang akan dicapainya. Kondisi yang terjadi dikelas terindikasi motivasi belajar siswa rendah, ini terlihat pada saat pembelajaran siswa kurang aktif, tidak fokus, dan tidak semangat.
- Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan salah satu caranya yaitu pengajar wajib menguasai teknik mengajar dalam proses belajar mengajar (Syaparuddin et al., 2018). Penelitian oleh Hamzah B Uno (Uno & Ma'ruf, 2016) menyatakan motivasi merupakan dorongan terhadap diri individu untukmelakukan perilaku yang diinginkannya. Motivasi belajar ialah faktor penting adanya aktivitas & hasil pembelajaran yang berada dalam aspek psikologis siswa, Penelitian oleh Hamzah B Uno (Uno & Ma'ruf, 2016) menyatakan motivasi merupakan dorongan terhadap diri individu untukmelakukan perilaku yang diinginkannya. Kemudian oleh Menurut Sumadi Suryabrata (Prasojo, 2016) menyatakan bahwa, motivasi adalah keinginan atau dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan sesuai tujuan yang akan dicapainya. Menurut Mc Donald (Febnasari et al., 2019) motivasi adalah suatu perubahan energi yang ada pada diri individu yaitu munculnya aksi agar mencapai tujuan yang diinginkan.
- Motivasi belajar ialah faktor penting adanya aktivitas & hasil pembelajaran yang berada dalam aspek psikologis siswa, menurut (Safitri, Firharianti & Sahal, 2017) hasil belajar siswa memiliki sangat banyak faktor yang dapat mempengaruhi. Akan tetapi, yang lebih penting ialah: kecerdasan siswa, tingkah laku, kemampuan, minat dan motivasi siswa
- Upaya pemaksimalan tujuan pendidikan yang diinginkan dengan berbagai metode pembelajaran yang digunakan untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Salah satu caranya yaitu pengajar wajib menguasai teknik mengajar dalam proses belajar mengajar (Syaparuddin et al., 2018).
- Motivasi belajar dipengaruhi dari proses pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran yang menyenangkan akan tercipta dari pemilihan model dan metode pembelajaran yang menarik, salah satu model pembelajaran yang mampu meningkatkan cara berfikir kritis peserta didik dan mampu terlibat dalam pemecahanmasalah adalah model Problem Based Learning (PBL). Problem Based Learning merupakan model pembelajaranyang dikembangkan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan berfikir dan keterampilan memecahkan masalah pada peserta didik selama mereka mempelajari meteri pelajaran (Jhon Dewey dalam Delisle (1997:6). Dalam implementasi kurikulum 2013 model PBL merupakan salah satu model yang disarankan untuk banyak digunakan dalam proses pembelajaran.
- Problem Based Learning suatu pendekatan pembelajaran yang menantang peserta didik untuk "belajar bagaimana belajar" bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi pemecahan permasalahan dunia nyata. (Kemendikbud, Kurikulum 2013). Proses belajar dengan problem based learning mengedepankan kemampuan berpikir kritis, menghubungkan pembelajaran sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan belajar siswa sehingga memberikan pengalaman belajar yang bermakna. Hal ini akan memberikan pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.
- Keunggulan model PBL diantaranya, (1) siswa dituntut memiliki keterampilan berfikir tinggi dan dilibatkan secara aktif dalam keterampilan memecahkan masalah (2) pembelajaran yang tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki siswa sehingga pembelajaran lebih bermakna (3) merasakan langsung manfaat pembelajaran akibat masalah yang diselesaikan dikaitkan dengan kehidupan nyata sebagai motivasi dan bahan pelajaran yang menarik siswa belajar (4) menjadikan siswa lebih dewasa dan mandiri, memberikan aspirasi dan menerima pendapat orang lain, menanamkan sikap sosial secara positif kepada peserta didik lainnya dan (5) mampu menciptakan kondisi belajar secara kelompok, menciptakan interaksi sesama peserta didik. Model pembelajaran PBL memiliki keunggulan lainnya yakni dapat menciptakan tumbuh kembang siswa dalam berkreativitas secara individual maupun secara kelompok sehingga hasil belajar dengan ketuntasan maksimal dapat tercapai.
- PEMBAHASAN
- Situasi
- Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :
- Motivasi belajar siswa
- Beberapa peserta didik belum lancar membaca.
- Multi metode pembelajaran yang di gunakan guru kurang tepat.
- Orang tua kurang membimbing anaknya belajar dirumah
- Kurangnya latihan-latihan tentang membaca dan menulis
- Metode pembelajaran kurang bervariasi.
- Guru belum maksimal menggunakan model-model pembelajaran inovatif.
Praktik ini penting untuk dibagikan arena dapat menimbulkan dampak yang sangat besar dan luar dalam proses pembelajaran yaitu :
- Dengan menerapkan pembelajaran yang inovtif seperti model pembelajaran PBL, peserta didik sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran mulai dari pendahuluan, kegiatan inti, simpulan dan sampai dengan refleksi serta penutup.
- Model dan metode lebih bervariasi.
- Media dan alat/bahan pembelajaran lebih inovtif dan tidak monoton sehingga menarik perhatian peserta didik.
- Proses pembelajaran lebih berstruktur
- Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran mandiri atau kelompok saat proses pembelajaran.
- Tantangan
Tantangan Pendidik:
Guru membuat strategi, model pembelajaran yang menarik dengan menggunakan model PBL, yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu :
- Peserta didik sebagai sentral (pusat) dalam proses pembelajar.
- Guru sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator.
- Dosen pembimbing dan guru pamong sebagai pembimbing dalam proses pelaksanaan pembelajaran
- Kepala sekolah dan rekan sejawat.
- Guru sebagai Kameramen dan perekam proses pelaksanaan pembelajaran
- Aksi
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan sebagai berikut :
- Fasilitas sekolah
- Untuk mengatasi terbatasnya jaringan wifi sekolah, saya menggunakan kuota internet mandiri untuk menunjang proses pembelajaran berlangsung.
- Peserta Didik
- Berkaitan dengan maslah ada peserta didik yang kurang aktif, saya harus memberikan motivasi kepada mereka terlebih dahulu sebelum mengawali pembelajaran.
- Berkaitan dengan peserta didik yang kurang aktif saat diskusi kelompok, saya harus lebih intens dalam membimbing terutama peserta didik yang belum memahami tugas apa yang akan dilakukan dalam kelompoknya.
- Berkaitan dengan peserta didik yang belum percaya diri saatbtampl mempresentasikan laporannya didepan kelas, sebagai guru saya harus mendampingi mereka saat tampil dan berupaya memberi contoh bagaimana cara tampil didepan kelas baik secara individu mupun kelompok serta selalu memberikan semangat dan apresiasi kepada peserta didik yang telah berani tampil.
- Pendidik
- Untuk mengatasi kurang aktifnya peserta didik dalam pembelajaran saya menggunakan powerpoin menampilkan gambar dan video didepan kelas.
- Strategi yang digunakan
- Menggunakan model problem based learning (PBL) yang diharapkan mampu memotivasi peserta didik dalam pemecahan masalah, karena model PBL memiliki beberapa kelebihan antara lain :
- Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
- Peserta didik dilatih untuk selalu berfikir kritis dan terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
- Dapat meningkatkan aktivitas peserta didik di kelas.
- Peserta didik terbiasa untuk belajar dari sumber yang relevan.
- Kegiatan pembelajaran belajar lebih konduksif dan efektif karena peserta didiknya dituntut untuk aktif.
- Proses pelaksanaan
- Upaya yang saya lakukan yaitu
- Perencanaan menyusun RPP dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dengan sintaksnya,yaitu:
- Orientasi peserta didik pada masalah.
- Mengorientasikan peserta didik untuk belajar.
- Membimbing penyelidikan individi maupun kelompok.
- Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
- Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
- Menyusun LKPD, Bahan Ajar
- Melaksanakan proses belajar mengajar sesuai dengan RPP yang telah disusun
- Pihak yang terlibat dalam proses kegiatan ini adalah:
- Peserta didik
- Kepala Sekolah
- Rekan sejawat
- Guru sebagai kameramen dalam merekam video proses pembelajaran dan juga sebagai perekam video zoom.
- Sumber daya yang digunakan
- Sumber daya yang terdapat di lingkungan sekolah telah memenuhi sehingga kegiatan dapat terlaksana sesuai tujuan yang diharapkan.Adapun sumber daya yang digunakan berupa sarana prasarana yang ada disekolah, seperti proyektor, Layar proyektor, sound system, dan lainnya
- Refleksi
Dampak dari penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan motivasi belajar dan pemahaman peserta didik. Hasilnya sangat efektif, karena peserta didik sangat antusias saat proses pembelajaran berlangsung, mulai dari pendahuluan,hingga proses pembelajaran selesai. Dari hasil pembelajaran terlihat ada peningkatan, karena PBL sebagai pembelajaran inovatif dan media yang dipilih sangat sesuai dengan materi yang diajarkan.
- Respon kepala sekolah sangat positif dan mendukung penuh atas kegiatan pembelajaran yng telah dilaksanakan. Rekan sejawat dan guru sangat positif dan mendukung penuh atas kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Yang menjadi paktor keberhasilan yaitu:
- Dukungan kepala sekolah, teman sejawat dan guruyang turut membantu mempersiapkan alat dalam proses perekaman kegiatan pembelajaran.
- Situasi dan kondisi sangat mendukung terlaksananya kegiatan.
- Dapat mengantisipasi atau mengatasi tantangan yang dihadapi sebelum hari pelaksanaan.
- Berusaha melaksanakan semaksimal mungkin apa yang telah direncanakan.
- Berbagai factor yang menunjukan bahwa model pembelajaran yang diterapkan berhasil adalah dibuktikan dengam motivasi belajar peserta didik yang tinggi serta pmahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan mengalami kemajuan.
- Dapat dikatakan bahwa penggunaan model PBL dipadukan dengan TPACK berupa gambar,video pembelajaran dapat meningkatkan belajar peserta didik kelas III SDN 06 Ampadi pada Tema 5 Cuaca Subtema 2 Perubahan Cuaca pembelajaran 2.
Faktor yang menjadi penghambat dari strategi yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Teknik penguasaan kelas masih kurang.
- Adanya peserta didik yang kurang memperhatikan di kelas.
- Minat dan motivasi belajar peserta didik kurang dalam pembelajaran.
- Cakupan materi yang sangat luas.
Hal penting yang didapatkan dari keseluruhan proses kegiatan ini adalah:
- Saya sebagai guru harus dituntut agar semakin kreatif dan inovatif dalam menentukan metode, media dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai harapan.
- Untuk melaksanakan proses pembelajaran sehari-hari lebih tertib dan terstruktur.
- Peserta didik lebih tertarik dan pokus.
- Pembelajaran lebih bervariasi.
- Pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.
- Media dan alat/bahan pembelajaran lebih inovatif.
- KESIMPULAN
- Berdasarkan dari hasil praktik siklus 2 yang saya lakukan, penerapan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) dalam pembelajaran membuat peserta didik menjadi tertantang untuk berpikir kritis, memecahkan masalah dengan kelompoknya, belajar berkomunikasi, belajar untuk mempresentasikan hasil diskusinya, serta lebih termotivasi untuk belajar. Hasil belajar perseta didik juga mengalami peningkatan baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
- DAFTAR PUSTAKA
- Mardani, N. K., Atmadja, N. B., & Suastika, I. N. (2021). Pengaruh Model Pembelajaran Problem based learning (PBL) terhadap Motivasi dan hasil belajar IPS. Jurnal Pendidikan IPS Indonesia, 5(1), 55-65.
- Arief, H. S., Maulana, M., & Sudin, A. (2016). Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Pendekatan Problem-Based Learning (Pbl). Jurnal Pena Ilmiah, 1(1), 141-150.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H