Ketika tema #samberthr hari ini tentang wisata, langsung radar saya menuju ke Masjid Al Akbar Surabaya. Ada beberapa alasan mengapa saya memilih masjid dengan kubah biru segar ini. Pertama, dekat dari rumah dibanding harus ke Masjid Ampel, misalnya. Kedua, menikmati masjid ini dengan suasana baru. Biasanya saya, suami, dan anak-anak ke Al Akbar hari Ahad pagi. Jogging, main badminton atau sekadar mencari sarapan. Kali ini kami akan menikmatinya di senja hari---ngabuburit. Ketiga, murmer---murah meriah kulinernya.
Masjid Al Akbar Surabaya ini berdiri di atas lahan 11,2 hektar dan mulai dibangun tahun 1995. Menurut beberapa sumber, karena krisis moneter maka pembangunan baru selesai tahun 2000. Diresmikan Gus Dur sebagai Presiden kala itu. Masjid yang kaya dengan corak ukiran dan kaligrafi tersebut mampu menampung 36.000 jamaah. Masjid tersebut menjadi masjid terbesar kedua setelah masjid Istiqlal Jakarta. Arsitekturnya sangat indah. Banyak ukiran kaligrafi di pintu-pintu yang terbuat dari kayu jati. Menikmati Al Akbar di bulan puasa enaknya di sore hari. Sudah tidak panas lagi. Ini foto yang saya ambil kemarin.
Di bulan puasa ini area di seputar Al Akbar semakin meriah. Kulinernya lumayan lah. Saya membeli es kopyor yang satu gelasnya seharga 4000 rupiah. Si sulung membeli Thai Tea seharga 10.000. Tiba-tiba di depan saya menghampiri seorang remaja putri menawarkan fried chicken bermerk seharga 12.000. Diskon katanya. Si bungsu membeli satu kotak. Kami memutuskan akan membeli nasi setelah salat Maghrib saja. Di belakang kami berpose tampak pengunjung dengan tujuan sama. Menunggu buka, salat Maghrib, dan salat tarawih. Ada yang bersama keluarganya. Ada anak-anak muda yang berkelompok. Masing-masing menenteng tas. Kira-kira berisi takjil yang dibeli di area Al Akbar tadi.
Setelah azan Maghrib berkumandang, kami batalkan puasa. Menikmati takjil. Alhamdulilah. Hilang rasa dahaga ketika seteguk air putih membasahi kerongkongan. Saya lanjutkan dengan potongan nanas segar yang saya bawa dari rumah. Saya lihat putri saya menikmati es kopyor dan kudapan ringan lainnya. Setelah puas, kami menuju ke ruang utama menunaikan salat Maghrib. Kami membawa peralatan salat masing-masing.
Seusai salat, saya lihat jamaah bergegas menuju tempat tertentu. Dari arah berlawanan, jamaah keluar membawa kotak. Mungkin berisi nasi. Saya tanyakan pada orang yang berlalu di depan saya. Bisa mengambil takjil gratis berupa nasi kotak. Akhirnya putri saya bergabung dengan para jamaah lainnya. Tidak lama kemudian, mereka muncul membawa dua nasi bungkus. Bukan nasi kotak seperti yang lain. Kami menuju selasar masjid yang sudah dipenuhi para jamaah bersama keluarga. Setelah kami buka, ternyata nasi serundeng bersama ayam bumbu kecap. Rasanya... hemmm... yummy...wuenak tenan. Alhamdulillah.
Saya senang melihat kedua putri saya menikmati sore ini. Tidak canggung-canggung duduk bersila di selasar masjid. Menikmati wisata sederhana dengan gembira. Rekomended banget lah buat teman-teman yang mau mencari suasana lain berbuka. Datang aja gak pake karcis masuk.
Saya jadi teringat dengan sahabat-sahabat saya di Divisi Keputrian Masjid Babussalam di perumahan. Ingin rasanya mengajak mereka berwisata di sini. Foto di bawah ini saya ambil beberapa bulan lalu. Ada lomba Cerdas Cermat Muslimah yang diadakan oleh pengelola Masjid Al Akbar. Jadi, fungsi masjid sebagai edukasi masyarakat pun jalan. Yuk dulurs, rame-rame ke Al Akbar.