Pengembangan sektor pertanian dan sektor pariwisata di NTB dinilai perlu mulai dikolaborasikan agar bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya para petani. Dua sektor unggulan ini bisa berjalan berdampingan secara terintegrasi dan berkesinambungan. Ke depan perlu ada inisiatif untuk mendorong kolaborasi dan elaborasi sektor pariwisata dan sektor pertanian secara luas.
Menurut salah seorang politisi Bumi Gora, NTB HL Hardian, bahwa salah satu konsep yang bisa dikembangkan untuk menjembatani sektor pariwisata dan pertanian adalah agrowisata.
Untuk diketahui agrowisata merupakan sebuah aktivitas yang mengkombinasikan sektor pariwisata dan sektor pertanian dalam satu bentuk usaha, sebagai upaya sektor pertanian meningkatkan kualitas hidup kaum tani.
Agrowisata merupakan tuntutan akan pariwisata yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab. Agrowisata adalah pemanfaatan alam sebagai atraksi wisata, pariwisata berwawasan pertanian yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek.
Sebagai pariwisata dengan peminatan khusus, agrowisata dapat dipandang sebagai pariwisata alternatif ketika sektor pariwisata melibatkan petani dalam usaha pariwisata. Keterlibatan petani dalam pengembangan pariwisata merupakan syarat utama keberlanjutan pembangunan agrowisata.
Keterlibatan ini terkait dengan partisipasi, pemberdayaan ataupun perencanaan partisipatif melalui pengembangan sektor pertanian dan sektor pariwisata menciptakan model agrowisata yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Melalui pengembangan agrowisata, petani diyakinkan untuk mampu menjadi pemangku kepentingan yang proaktif.
Potensi untuk agrowisata di Lombok ini sangat besar. Agrowisata bisa dikemas sesuai dengan ruang lingkup dan potensi daya tariknya, seperti agrowisata tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, dan kehutanan.
Masing-masing jenis agrowisata tersebut memiliki karakter yang berbeda sehingga memerlukan pengelolaan yang berbeda pula. Agrowisata tanaman pangan dan hortikultura menyajikan berbagai kreasi dan proses kegiatan mulai dari pra panen, pasca panen berupa pengolahan hasil, sampai kegiatan pemasarannya.
Daya tarik objek wisata yang ditawarkan bisa berupa bunga-bungaan, yakni menampilkan nilai kekhasan bunga Indonesia, cara pemeliharaan yang masih tradisional, seni keindahan bunga seperti merangkai bunga, pameran bunga, taman bunga dan sebagainya.
Atau, buah-buahan. yakni dengan menampilkan kebun buah-buahan pada umumnya di desa atau pegunungan dan mempunyai pemandangan alam sekitar yang indah, memperkenalkan asal kota khas buah tersebut, cara tradisional pemetikan buah, pengelolaan buah. Bisa juga sayuran, yakni menampilkan kebun sayuran pada umumnya di desa atau pegunungan yang mempunyai pemandangan alam sekitar yang indah, cara tradisional pemeliharaan dan pemetikan sayuran, teknik pengelolaan serta budidaya sayuran. Dan, kebun tanaman obat-obatan atau jamu.