Lihat ke Halaman Asli

LCC Gemilang Museum NTB, Jemput Asa di Tingkat Nasional

Diperbarui: 2 Agustus 2023   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mataram-Museum Negeri NTB menggelar pembukaan Lomba Cerdas Cermat Museum (LCCM) tingkat SMP/MTs Provinsi NTB,  Selasa, (1/8/2023). LCCM Provinsi NTB yang bertajuk "Generasi Emas Indonesa Cerlang (GEMILANG)" ini diselengarakan selama tiga hari mendatang.

Kegiatan ini melibatkan siswa/siswi SMP/MTs yang dimaksudkan untuk menyeleksi peserta dalam rangka mengikuti LCCM tingkat nasional pada bulan oktober mendatang.

Kepala Tata Usaha Museum NTB, Siti Kusumawati, S. Adm, yang mewakili Kepala Museum, dalam sambutannya pembukaan, menyampaikan bahwa secara tekniksnya LCCM ini terdapat dua babak dalam perlombaan, yaitu babak pengisian dan babak final.

"Jadi di babak pengisian, hari ini untuk pulau lombok, besok pulau sumbawa", ungkapnya.

Dijelaskannya, bahwa maksud dari perlombaan ini sebagai proses seleksi untuk memilih peserta terbaik yang nantinya akan menjadi delegasi NTB untuk mengikuti LCCM tingkat nasional mendatang.

"Karena itu, kami harapkan agar dalam proses perlombaan betul-betul maksimal", tuturnya.

Kasi Penyajian dan Layanan Edukasi, Irwan, S.Pd, yang juga Ketua Panitia Penyelenggara, melaporkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk mencari peserta-peserta terbaik untuk tampil di LCCM tingkat nasional.
"Jadi dalam rangka ini, kami selengarakan LCCM Tingkat provinsi," katanya.

Sementara itu, di acara pembagian hadiah kepada peserta lomba, Kepala Museum NTB, Ahmad Nur Alam, S.H., M.H, menyampaikan apresiasi kepada peserta lomba dan berharap agar LCCM ini dapat mencetak generasi-generasi NTB yang unggul di bidang sejarah dan kebudayaan.

"Jadi kalah menang itu hal yang biasa, yang paling penting adalah pengalaman," ujarnya.

Dia mengatakan, bahwa dari proses seleksi ini dapat dijadikan sebagai pelajaran, dimana ada proses untuk menjadi dan proses menjadi itu diperlukan suatu pengurbanan.

"Dan kami melihat adek-adek 4 regu ini da regu-regu sebelumnya sudah melakukan proses untuk menjadi. Selanjutnya yang kita harus lakukan adalah kita harus maknai proses menjadi adalah proses kedewasan kita", tambahnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline