Lihat ke Halaman Asli

Herna FebriantySianipar

Dosen Manajemen Pengelolaan Sumberdaya Perairan UHKBPNP

Ikan Gabus Arsik Makanan Khas Batak Penambah Sistem Imun ditengah Corona

Diperbarui: 2 Mei 2020   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menurut Wikipedia Corona adalah kelompok Virus dari family coronaviridae. Corona menginfeksi manusia sejak tahun 1960-an. Penularan virus corona melalui droplet (percikan air liur) yang ditularkan  pada saat bersin dan batuk. Awalnya kemunculan virus ini dianggap sebagai senjata biologi (rekayasa genetika) untuk membunuh manusia, namun berdasarkan penelitian ternyata virus ini mengalami mutasi alami sehingga terjadi perubahan susunan RNA menjadi lebih kuat dan penyebarannya pun cepat. Sampai saat ini belum ada obat yang mampu membunuh virus ini, sehingga kita perlu mencari alternatif untuk menjaga tubuh agar tidak terinfeksi virus ini. Selain melakukan social distancing, menjaga imunitas tubuh juga penting. Karena ketika imunitas manusia turun maka mikroorganisme jenis apapun mampu menyerang tubuh kita dan membuat kita menjadi sakit.

Salah satu cara menjaga imunitas tubuh adalah dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung nutrisi untuk merangsang terbentuknya kekebalan tubuh kita, salah satu makanan yang dapat kita konsumsi adalah ikan gabus yang diarsik.

Ikan gabus  merupakan jenis ikan air tawar dengan nama latin  Channa striata , ikan gabus ini banyak kita temukan di sungai kecil, danau, maupun rawa-rawa.Ikan gabus kaya akan protein, Kalsium, Zat Besi. Menurut suprayitno (2003) ikan gabus merupakan sumber albumin yang sangat baik dibandingkan dengan albumin telur. Albumin dapat digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit terutama yang disebabkan berkurangnya  jumlah protein darah seperti proses penyembuhan luka dalam maupun luka luar, patah tulang dan infeksi paru-paru.

Ikan gabus biasanya diolah dengan cara digoreng,dikukus, ataupun direbus menjadi hal yang kurang menarik untuk dinikmati masyarakat Indonesia terkhusu masyarakat batak, sehingga salah satu cara pengolahan yang dilakukan dengan cara diarsik.

Bahan/bumbu yang dimanffatkan untuk mengolah ikan gabus yang diarsik seperti : jahe, lengkuas, kunyit, andaliman, bawang merah, bawang putih, asam glugur, cabai merah, kemiri , serai, bawang batak,bunga  kecombrang, dan andaliman. Bumbu tersebut selain enak ketika di campur menjadi satu lalu di tuangkan kedalam kuali atau wajan yang berisi ikan gabus yang sudah ditambahkan dengan air, masing-masing bumbu tersebut memiliki kandungan metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan untuk menambah system kekebalan tubuh.

Uraian kandungan kimia bumbu arsik diantaranya jahe mengandung minyak atsiri , gingerol. Gingerol merupakan bahan aktif yang dapat melawan virus, ekstrak jahe juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Kunyit mengandung kurkuminoid yang berkhasiat menyembuhkan hidung tersumbat, menyembuhkan flu, demam. Andaliman mengandung antioksidan untuk mencegah anemia dan infeksi karena mikroorganisme  bawang merah mengandung vitamin C untuk meningkatkan system kekebalan tubuh.

Jadi mari kita manfaatkan keanekaragaman hayati yang ada disekitar kita, guna melindungi diri dari virus corona yang sedang mewabah diindonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline