Lihat ke Halaman Asli

Hermiwati

Language Student

Bukan Ucapan Selamat Hari Guru yang Kami Harapkan, Nak (Edisi Menyambut Hari Guru Nasional 25 November)

Diperbarui: 23 November 2024   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Republika

Ketika kalender menunjuk tanggal 25 November setiap tahunnya, ingatan akan Hari Guru kembali hadir. Di setiap sekolah, panggung-panggung sederhana disiapkan. Lagu-lagu penghormatan dikumandangkan. Bunga-bunga cantik, kartu ucapan bahkan hadiah kecil diberikan sebagai simbol terima kasih. Kami para guru tersenyum bahagia menyaksikan antusiasme kalian, anak-anak kami. Tapi, izinkan kami berbicara dari lubuk hati terdalam, Nak bukan ucapan selamat hari guru yang kami harapkan. Kami tak pernah mengajar demi tepukan tangan, apalagi demi sekedar penghargaan materi. 

Kami tidak mengajar untuk menerima pujian, kami mengajar bukan karena menanti kata "terima kasih" atau sekadar ingin dipuja. Kami berdiri di hadapanmu, hari demi hari, bukan untuk penghargaan. Harapan kami lebih dari itu yaitu lebih dalam, lebih besar dan lebih berarti.  Kami juga tidak menunggu bunga atau hadiah di hari istimewa ini. 

Kami menjadi guru bukan untuk dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sebagaimana sering disebutkan dalam pidato. Tidak, Nak. Harapan kami jauh lebih sederhana, tetapi mungkin lebih sulit kalian pahami. Kami memilih jalan ini karena ada harapan yang kami titipkan pada kalian. Harapan bahwa ilmu yang kami sampaikan tak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi mengalir dalam kehidupan kalian menjadi bekal untuk melangkah lebih jauh dan lebih tinggi.

Nak, tahukah kamu apa yang paling membahagiakan seorang guru? Bukan ucapan manis, bukan hadiah mahal, melainkan yang kami harapkan adalah melihat kalian tumbuh menjadi pribadi yang baik. Tidak perlu kalian menjadi orang yang terkenal, kaya, atau memiliki gelar yang panjang. Cukup jadilah manusia yang bermanfaat, peduli pada sesama, jujur, dan berkontribusi kepada masyarakat. Saat kami mengajarkan kalian tentang nilai-nilai kejujuran, kami berharap itu tertanam dalam hati kalian. 

Saat kami menegur karena kesalahan kecil, itu bukan karena kami marah, tetapi karena kami ingin kalian belajar bertanggung jawab. Semua itu adalah bekal untuk kehidupan kalian, agar di kemudian hari kalian tidak hanya berhasil dalam pekerjaan, tetapi juga menjadi pribadi yang berarti bagi orang-orang di sekitar.

Kami sadar, perjalanan kalian tak selalu mudah. Ada kalanya rasa malas datang, ada saat di mana hidup terasa tak adil. Namun, ingatlah kami ada bukan hanya untuk mengajar ilmu, tapi juga untuk membimbing hati dan akhlak yang mulia pada kalian. Kami ingin kalian memahami bahwa belajar bukan soal nilai semata, tetapi tentang membentuk karakter. Belajarlah dengan sungguh-sungguh, bukan demi kami, tetapi demi masa depan kalian sendiri. Buktikan bahwa ilmu yang kami tanamkan menjadi pohon rindang yang kelak menaungi banyak orang. Nak, dalam Islam Allah sangat memuliakan orang-orang yang berilmu sebagaimana dalam surah Al-Mujadilah ayat 11, Allah berfirman:

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat."

Sejak pertama kali kami melangkah ke dunia pendidikan, hati kami telah ditautkan pada satu cita-cita yaitu membentuk generasi yang berilmu, berakhlak, dan berguna. Setiap pagi, langkah kami menuju kelas bukan sekadar untuk menyampaikan pelajaran, tetapi untuk membangun jembatan masa depanmu. Kami ingin mendengar kabar bahwa jerih payah kami, meski kecil menjadi lilin yang menerangi langkahmu saat dunia terasa gelap. Ketika kami berusaha mengajarkanmu kesabaran, bukan karena kami ingin dipuji sebagai guru yang bijak, melainkan karena kami tahu kehidupanmu kelak akan membutuhkan kekuatan itu. Saat kami menegurmu, itu bukan karena kami ingin dihormati, tapi karena kami peduli dan sayang kepada kalian.

Nak, dunia ini luas dan penuh tantangan. Kami mengajarmu bukan hanya agar kau lulus ujian, tetapi agar kau berani bermimpi besar. Kami ingin kau menjadi seseorang yang percaya diri dan yakin bahwa kau mampu mencapai apa pun yang kau cita-citakan. Jangan takut gagal, karena kegagalan adalah bagian dari proses belajar dan awal dari sebuah kesuksesan. Kami ada di sini untuk membimbingmu, mendukungmu, dan mengingatkanmu bahwa kau tidak pernah sendiri dalam perjalanan ini. Sekali lagi, harapan terbesar kami adalah melihatmu berdiri tegak, percaya diri, dengan ilmu yang kamu genggam dan hati yang lapang. 

Bukan ucapan selamatmu, bunga cantikmu, atau kartu ucapan buatanmu. Pesan kami nak, jadilah versi terbaik dari dirimu sendiri. Jadilah siswa yang tekun, manusia yang baik dan anak yang penuh kasih. Itulah hadiah yang paling indah bagi kami, para guru. Dan terima kasih Nak, telah mengizinkan kami menjadi bagian kecil dari perjalanan hidupmu. Tetaplah semangat dalam belajar, bermimpilah setinggi - tinginya dan jadilah kebanggaan kami. Bukan hanya pada tanggal 25 November, tetapi sepanjang hidupmu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline