Yang paling gampang, ya ke supermarket; beli. Tapi, karena saya punya hobi, jadi ya saya kerjakan saja, memanfaatkan ruang di areal rumah. Setidaknya, ruang tersebut termanfaatkan dan mempunyai fungsi, seperti relung hati saya yang juga terisi .. cieeeeeh
Ya, saya berkebun. Karena saya menggunakan bahan-bahan nabati yang terukur, pakai air murni yang terukur pula, maka saya "self-declare" berkebun di rumah ini dilakukan secara organik. Mmmm. ... kalau standar penyebutan "organik" sih gak segampang ini ya. Karena harus ada pihak sebagai verifikator yang memberikan guarantee bahwa teknik yang digunakan itu memang benar organik, mulai dari media tanam, penggunakan air murni, dan terutama bahan-bahan pendukung berkebun semisal pemakaian pestisida atau insektisida berbahan organik pula.
Bismillaah, jadi begini ....: awalnya saya browsing, dan nemulah channel seorang content creator sayuran mini, microgreen, yang saya sebut beliau Bang Gani. Videonya banyak beredar di YT.
Dari beliau, saya terinspirasi buat ngembangin hobi saya berkebun di lahan gede, ke berkebun di lahan suwempit; di kamar kerja saya, seukuran 3x3 meter. Ga semua space 3x3 meter itu saya manfaatkan lo ya. Saya cuma pakai satu meja tamu standard ukuran panjang 1 meter. Itu pun cuma buat naruh satu buah tray dan beberapa pot kecil, yang nantinya diisi dengan benih-benih cinta ... hahahaha ... benih sayuran, maksudnya.
Yang pertama, saya siapin pot dengan diameter 10 cm, saya siapin media tanam yang isinya cocopeat (serbuk dari batok atau kulit buah kelapa, dengan prosesing, beli jadi banyak di tempat jualan tanaman), kompos, dan tanah taman. Untuk media tanam, saya beli jadi dalam satu kemasan. Di tempat saya, harganya Rp5rb. Kemudian saya siapin benih sayuran yang mau saya kerjakan. Yang di foto naskah ini, adalah benih bayam merah dan hijau (saya beli di toko pertanian).
Kedua, benih-benih sayuran itu saya rendam di air hangat selama 4 jam. Lalu saya keringkan sebentar di atas tisu. Media tanam sudah saya masukkan di pot, saya isikan sekitar 3/4 bagian saja. Lalu, saya taburkan benih bayam merah di sebagian sisi kiri, sementara benih bayam hijau di sebagian lainnya. Full. Setelah itu, pada bagian atasnya, saya taburi tipis dengan media tanam, dan saya spray dengan air, sampai klomoh (basah kuyup).
Ketiga, berkebun microgreen, seperti arahan Bang Gani, cuma butuh disiplin (jadwal spray tiap harinya). Tidak butuh waktu lama buat ngerjakan hobi yang ini, mulai dari nyiapin bahan, tabur benih, sampai panen, saya kerjakan paling lama 14 hari. Dan, saya pun bisa menikmati sayur mini itu di hari ke-14.
Buat saya, kali pertama memanen dan memakan sayur mini microgreen, ada sensasi indah yang saya dapatkan. Aroma sayur yang bercampur dengan media tanam, yang cuma terpapar air dan tanpa ada peran pestisida maupun insektisida kimia sintetis, tercium begitu khas. Sensasi lainnya, saya makan sayur mini itu tanpa saya masak. Cuma saya cuci dengan air masak. Sudah. Crispy and tasty.
Yaa .. kira-kira begitulah. Saya memang penggemar sayur. Yang jadi concern ya, sayur itu harus layak dan aman dikonsumsi. Organik. Di supermarket, banyak. Tapi untuk urusan yang ada kaitannya dengan hobi ini, saya kerjain sendiri di rumah. Alhamdulillaah.
Note: Terima Kasihm Bang Gani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H