Lihat ke Halaman Asli

Herman Chipenk

Pekerja Swasta

Tim KKN UPB dan Pos pelayanan Terpadu Desa Jatiwangi

Diperbarui: 9 Agustus 2024   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi 

Bekasi, 9 Agustus 2024 - Dalam upaya menurunkan angka stunting di wilayah Bekasi, Bidan Desa dan Dokter Gizi di Desa Jatiwangi bersinergi dengan Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Pelita Bangsa untuk mengadakan kegiatan rutin posyandu serta penyuluhan kesehatan terkait masalah stunting.

Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu yang merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.

Dok Pribadi 

Selain mengadakan kegiatan posyandu, tim posyandu dan KKN juga mengadakan penyuluhan tentang stanting bersama Bidan desa dan Dokter gizi. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah dibandingkan anak seusianya. Kondisi ini dapat berdampak buruk pada perkembangan fisik dan mental anak di masa depan. 

Dok Pribadi 

"Kami ingin masyarakat, khususnya ibu-ibu, memahami bahwa stunting bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di desa ini. Oleh karena itu, pencegahan sejak dini sangat penting," ujar Bidan Desa Jatiwangi,Ibu Aas S.Keb.

Selama dua minggu terakhir, Tim KKN Universitas Pelita Bangsa telah melakukan berbagai kegiatan posyandu serta penyuluhan edukasi di Desa Jatiwangi. Mulai dari sosialisasi tanda-tanda stunting, pentingnya asupan gizi seimbang bagi ibu hamil dan balita, serta praktik pemberian makanan pendamping ASI yang tepat. 

Dok Pribadi 


"Kami melihat antusias yang tinggi dari warga desa untuk mengikuti kegiatan ini. Mereka sangat terbuka untuk mempelajari cara mencegah stunting pada anak-anak mereka," ujar Nada Kamiliya, mahasiswi KKN Universitas Pelita Bangsa.

"Stunting dapat dicegah melalui pemberian asupan gizi yang seimbang, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. Kami berharap setelah mengikuti penyuluhan ini, ibu-ibu dapat menerapkan pola asuh yang lebih baik untuk menghindari stunting di desa ini," ujar Dr. Emil S.Gz, dokter gizi yang turut serta dalam kegiatan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline