Kuliah Kerja Nyata atau yang disebut KKN adalah sebuah program yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan sosial di lingkungan masyarakat.
Selain berinteraksi dengan masyarakat, mahasiswa juga dapat memahami budaya lokal dan mengaplikasikan ilmu yang mereka pelajari selama kuliah dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik MBKM , mahasiswa dapat belajar mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi oleh masyarakat, serta mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kerjasama tim, dan pemecahan masalah. Kegiatan ini merupakan investasi dalam pembangunan komunitas yang berkelanjutan dan membentuk karakter generasi muda yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya.
MBKM sendiri adalah program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti Kemendikbudristek, dan saat ini telah mencapai Batch 6. Di Jember, 4 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Jember berkesempatan untuk menjalani KKN di Desa Sukoreno, Kecamatan Umbulsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Desa Sukoreno merupakan salah satu desa yang terkenal dengan “Desa Pancasila”.
Desa ini memiliki beragam agama mulai dari agama Hindu, Katolik, Kristen, Islam, dan aliran Sapta Darma. Karena agama yang beragam, Desa Sukoreno juga memiliki rumah ibadah yang lengkap mulai dari Masjid, Gereja, Pura, dan Sanggar Candi Busana.
Acara keagamaan pun sering dilakukan di desa ini, warga setempat sangat antusias dalam saling membantu keyakinan lain dalam mempersiapkan hari besar keagamaan. Warga desa selalu hidup rukun tentram dan saling menghormati satu sama lain. Kami juga diajak oleh warga beserta perangkat desa utnuk mengunjungi seluruh tempat ibadah yang ada di Desa Sukoreno.
Desa Sukoreno juga terkenal dengan beragam hasil karya bumi, terutama buah jeruk. Buah jeruk di Desa Sukoreno kerap diperjual belikan di jalan Semboro. Namun, banyak masyarakat Jember yang belum mengetahui hal tersebut, sehingga buah jeruk yang dijual di jalan Semboro dianggap buah jeruk dari Semboro. Maka dari itu pihak Desa akan melakukan re-branding hasil bumi dan produk di Desa Sukoreno.
Desa Sukoreno memiliki berbagai karya UMKM. Warga Desa Sukoreno memanfaatkan sumber daya setempat untuk mengelola UMKM. Di Desa Sukoreno memiliki salah satu organisasi penghingpun UMKM Desa yang disebut “Kelompok Citroen”. Kelompok ini membantu UMKM Desa dapat mengembangkan UMKM yang dimilikinya sehingga berkembang dan dikenal oleh banyak orang serta menjadi ciri khas Desa.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di lapangan, ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Desa Sukoreno dan UMKM setempat. Pertama, penjualan produk UMKM Desa Sukoreno masih terbatas pada wilayah sekitar desa saja.
Oleh karena itu, UMKM Desa Sukoreno membutuhkan perluasan penjualan melalui pemasaran online untuk membantu memperluas jangkauan penjualan dan meningkatkan kesadaran masyarakat luas terhadap produk mereka.