Lihat ke Halaman Asli

Herman Utomo

pensiunan

Membias....

Diperbarui: 2 Mei 2023   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

httpspixabay.comidillustrationsprisma-warna-spektral-bintang-1874718

Sebuah pertanyaan muncul ketika penulis diperhadapkan dengan situasi yang tidak berkenan akibat aturan-aturan yang sudah dibuat untuk melindungi keberadaan sosok manusia yang sedang beraktifitas dengan segala remeh temehnya. Karena sejujurnya pertanyaan ini bisa jadi berkembang dan membias. Apakah benar kita ini mempunyai karakter bawaan yang selalu ingin tahu atau dibilang kepo dan senang sekali melanggar aturan ?

Seperti halnya anak tetangga di rumah lama kami tinggal. Saat itu anaknya yang baru saja duduk di Sekolah Menengah Pertama minta dibelikan sepeda motor untuk aktifitasnya. Dan karena sayangnya orang tua terhadap anak semaya wayangnya, dibelikanlah sebuah sepeda motor keluaran terbaru. Sempat penulis tanyakan, apakah anakmu sudah punya SIM  C ? Dan kawan ini menjawab belum, karena belum termasuk batasan usia.

httpspixabay.comidillustrationsrambu-lalu-lintas-tanda-lalu-lintas-6648

Ketika beberapa hari kemudian ada operasi gabungan, anak kawan ini termasuk yang kena tilang. Yang ada di benak penulis, ini termasuk kategori pelanggaran ataukah hanya sekedar menguji diri akan sebuah peraturan ? Bisa jadi si anak sudah tahu akan peraturan dalam mengemudi sepeda motor di jalan raya. Tetapi bisa jadi pura-pura tidak tahu, atau tidak mau tahu atau malah sok tahu akan dampak dari sebuah peraturan. Kalau ini yang ada di benak anak kawan ini, alangkah keponya dia.

Begitu juga menurut pandangan penulis, dan ini mohon maaf, bukan bermaksud menyudutkan. Tetapi apa yang tertulis di bungkus rokok dan dapat dibaca dengan jelas, sudah mengungkapkan peringatan yang sangat-sangat penting kepada setiap orang. Coba perhatikan tulisan di bungkus rokok bagian bawah depan ada tertulis –Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin- .

Yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa masih banyak juga orang yang membeli dan menghisap rokok ? Apakah karena buta huruf, gagal paham ataukah karena kebiasaan yang mendarah daging yang tidak bisa dilepaskan, ataukah juga karena meluputkan diri akan sebuah peringatan dini ? Atau bisa jadi berpikir, agar pabrik rokok tidak tutup dan tidak mem PHK karyawannya secara besar-besaran ?

pexels-pixabay-70088

Seorang kawan pernah penulis tanyakan secara langsung, kenapa sekarang sudah tidak terlihat merokok lagi. Padahal sejak usia muda dia sudah berkecimpung dalam hal rokok merokok. Dan jawaban yang keluar dari mulutnya sungguh mengagetkan, dan keluar dari konteks yang biasanya diperdebatkan.

Kawan ini bercerita. Suatu kali saat dia mau menyalakan rokoknya, tiba-tiba dari lubuk hatinya yang paling dalam meluncur sebuah kalimat tanya. Apakah sepanjang usiamu sampai saat ini, hidupmu harus kalah dengan sebatang rokok, yang notabene benda mati yang tidak memiliki akal dan jiwa ? Apakah dengan tinggi badanmu yang berukuran seratus tujuh puluh sentimeter, harus kalah dengan sebatang rokok yang hanya berukuran kurang lebih lima sentimeter ? Dengan jujur kawan ini katakan, sejak hari itu saya berhenti merokok.  

pexels-大其-王-13558772

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline