Lihat ke Halaman Asli

Pola di Balik Doa Bapa Kami

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ketika kami berkumpul bersama dan mengambil topik Doa Bapa Kami untuk didiskusikan, sempat terlintas bahwa diskusi kali ini bakal kurang menarik. Apa lagi yang dapat dipelajari dari Doa yang sudah kami hafal sejak kecil dan sudah banyak dibahas ini? Namun rupanya kami keliru. Cukup mengagetkan bagi kami menemukan hal2 yang belum pernah kami perhatikan sebelumnya.

Kami melihat Doa ini dituliskan dalam susunan kalimat tertentu. Kami mencoba bermain dengan pemenggalan kalimatnya, dan inilah yang kami dapatkan:

PEMBAGIAN DOA

Bapa kami yang ada di Surga (kalimat pembuka)

Dikuduskanlah namaMu (kalimat utama 1 di bagian pertama)

Datanglah kerajaanMu (kalimat utama 2 di bagian pertama)

Jadilah kehendakMu (kalimat utama 3 di bagian pertama)

Di bumi seperti di dalam Surga (kalimat tambahan 1 di bagian pertama)

Berilah kami hari ini roti harian kami (kalimat utama 1 di bagian kedua)

Ampunilah hutang2 kami (kalimat utama 2 di bagian kedua)

Seperti kamipun mengampuni orang yg berhutang pada kami

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline