Lihat ke Halaman Asli

Abepura Panas lagi (kawasan SMPN2 Abepura)

Diperbarui: 29 Mei 2017   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berawal dari komen dan respon di facebook kawan dengan inisial RIA akhirnya terkuak semua yang selama ini tersembunyi mereka yang sudah lama dicari-cari akhirnya tak bisa lari kemana-mana lagi sekian lama sudah penelusuran dan pencarian hari itu akhirnya sampai di penghujungnya. Panas memang panas tanpa menghela waktu terus kejar dan dapatkan informasi yang aktual postingan gambar Jum’at 26 Mei 2017.

Gambar yang betul-betul seakan memukul kantong air mata dan sukma halus seorang yang terasa ditinggalkan. Memang jauh di kaki tapi mereka tidak tahu bahwa itu akan selalu berdiam di hati. Terbakar rasanya dengan pernyataan ungkapan rasa gembira dan harapan terluahkan bagaikan batin dilamun dunia fantasi penuh warna dan keindahan tapi itu untuk mereka.

Tanya, respon dan komentar yang santai dan penuh canda dari inisial atau singkatan  nama DD, VA, FSZ, HA seakan tiada perasaan tiada rasa bisa dibilang “ su mati rasa ka?”. Hanya kirim salam hanya kirim simbol seperti tiada dosa. Apakah seperti itu saja tanpa kerinduan bak seekor pungguk pada sang rembulan. Harapan demi harapan terlontar dari satu ke yang lainnya dengan ekspresi kalimat yang penuh kebahagiaan ya Tuhan kerasnya hati kalian.

Kenapa dengan mudahnya layangan jempol dari LSA menyerah dan berputus asa sedangkan itu merupakan sejarah yang banyak cerita di balik semua yang tersembunyi selama ini rahasia-rahasia anak remaja yang perlu penjelasan kata putus dan alasan-alasan yang akan memberikan jawaban kenapa mereka tertawa kala itu, mengapa mereka memaki dan menghina, terungkapnya perasaan yang dulu hanya dapat disiratkan oleh pandangan mata ohh memang panas dan tanbah panas Abepura.

Mereka hanya bisa meluahkan tanya dan kecewa  dari EWII, HAF,KN, atas dasar apa yang sebagian dari mereka tidak ada wujudnya saat itu tanpa melihat yang disini tanpa sebaris pesan, selembar surat, atau sekali respon panggilan tanpa jawaban sungguh mengesalkan kenapalah semua ini terjadi pertanyaan yang tiada siapa bisa menjawab hanya perasaan ini saja yang tahu.

Sekali lagi terpandang layar facebook dengan fotonya, dengan tanggal yang sama, waktu yang tidak ada perubahannya malah terbaca pula kalimat syahdu yang merenggut-renggut perasaan seperti kata-kata “seneng bisa ngumpul lg. next time bisa kumpul semuanya #reunismp#smpn2abepura”, memang terbakar, memang berasaplah teling ini, pedih mata, mengelegak darah di dada kenapa tiada wujudku disana?.

Memang tak dapat dilupakan mereka berbaris dengan manisnya, ayunya, ganteng-ganteng, oooi mama se tuang alaa e panas panas depu senyum itu alamaaak gigi putih itu mengkilat-kilat sampe tapi lagi-lagi aduh kemana rasa itu kawan sampai hati kamorang buat bagini sio mama e jangan la buat bagini tolong kawan kita ini dulu sama-sama to.

Mereka yang sembilan belas   orang orang itu tak bisa lagi lari dari tuduhan kriminal perasaan dengan bukti gambar foto yang jelas-jelas wajah-wajah mereka bersinar ditolong oleh lampu-lampu malam. Betul-betul tidak tahan melihat pose-pose dan gaya-gaya di depan kamera yang mereka buat menambah bukti bahwa mereka lah penyebab perasan panas sehingga Abepura pun memanas lagi dan mereka harus tanggung jawab dengan semua ini.

            Hari itu memang belum mulai puasa Ramadan karena malamnya hampir seluruh umat Islam baru melaksanakan Ibadah sholat tarawih setelah sholat isya’. Masih terngiang –ngiang juga dan tak mau beralih dari pandangan beberapa komen mereka yang mengatakan “kerenn” BLY dan SM, sentak ada tulisan sendiri yang berbaris dengan ungkapan tak puas hati karena tiada kabar berita, informasi dan undangan untuk setidaknya bisa menjadi pelipur lara dan penyejuk hati, tapi memang tidak ada aduuuh panas lagi panas memang panas kawan.

            Penuh penasaran yang akhirnya tertulis pesan tentang oknum-oknum yang hadir dan terlibat di TKP dari pemilik FB yaitu RIA. Oh my God memang tak dapat disangka juga tak perlu menduga beberapa nama tersebut setelah tersadar membuka mata lebih lebar ada tujuh nama yang sangat disayangkan ARG, AMR, BOB, AWI, ACI, IY, RST mereka adalah orang-orang terdekat dan tidak asing lagi karena segala huru-hara yang terjadi di masa yang lalu ada andil dan keterlibatan mereka.

            Kepala terus menggeleng-geleng tak percaya dan tak merusak logika sebenarnya karena dalam gambar banyak orang tersangka tapi yang tersebut hanya tujuh saja kenapa harus menyebunyikan nama-nama mereka dengan pernyataan RIA “dn tmn2 yg lain” seperti ini pesan yang ditulis memang tidak habis pikir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline