Lihat ke Halaman Asli

Herman Hidayat

Karyawan Swasta

Wu-Wei

Diperbarui: 13 April 2018   11:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Filosofi Tao memperkenalkan konsep Wu-Wei. Konsep Non-Action. Atau lebih tepatnya, konsep Non-Pushing. Suatu konsep yang menyakini bahwa keseluruhan aktivitas di seluruh alam semesta ini adalah aktivitas yang tanpa pemaksaan. Ia mengalir. Dengan sendirinya. Dan oleh karenanya, adalah fitrah kemanusiaan jugalah untuk hidup serupa itu. 

Hambatan paling utama yang cenderung menghambat bertumbuhnya konsep ini dalam kehidupan keseharian kita adalah identitas konseptual. Dan khususnya, kecenderungan kita untuk Playing a role, memainkan peran. Kita memeluk sebuah identitas konseptual, dan mengokohkannya dengan playing a role. Keduanya, identitas konseptual dan playing a role, sangat sering menjerumuskan kita ke dalam tindakan untuk selalu memegang kontrol. Mengendalikan. Dan cenderung mudah merasa benar sendiri dengan ”bersembunyi” di belakang keduanya. 

Di kantor, kita sangat sadar diri kalau kita adalah manager. Dan apa peran manager? Mengatur dan mengendalikan. Seolah itulah satu-satunya peran manager. Di rumah, seorang pria sangat sadar diri kalau dirinya adalah suami. Dan apa peran suami di hadapan istri? Mengatur dan mengendalikan. Mungkin membimbing. Seolah itulah satu-satunya peran suami. Dan demikianlah seorang boyfriend terhadap girlfriendnya. Seorang ayah-ibu terhadap anak-anaknya. Seorang kepala keluarga terhadap anggota keluarganya. Dan seterusnya. 

Tentu saja tidak ada salahnya memegang identitas konseptual dan sekaligus playing a role. Hanya, selalu patut disadari, bahwa adakalanya, melepaskan identitas konseptual dan mengijinkan diri untuk tidak selalu playing a role, akan menghasilkan cara pandang dan cara bersikap berbeda. 

Ini membuktikan, betapa amat dangkal dan lemahnya alat serap kita atas kebenaran. Apalagi Kebenaran. Dan, hidup dalam Love, Joy and Happiness, mungkin, adalah hadiah utama dari kemampuan kita untuk hidup dalam Wu-Wei ini. 

Mudah-mudahan. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline