Lihat ke Halaman Asli

Herman Efriyanto Tanouf

Menulis puisi, esai, artikel lepas

Puisi | Selamat Hari Kasih Sayang, Tuan Gubernur

Diperbarui: 14 Februari 2020   19:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Pixabay.com/ Free Photos

Emmy berkabar kalau sebentar, Bernadus akan tiba di El Tari, tempat dimana nama tuan gubernur diabadikan. Bernadus minta dijemput gubernur yang telah mati itu, sebab bersamanya, ia akan kembali menjadi tanah. Beberapa tahun, ia sudah cukup lelah mencumbui tanah rantau, dan ingin pulang ke tanah Timor.

Tadi, Emmy berkabar lagi kalau Bernadus telah tiba. Tanpa napas, tanpa suara, tanpa tawa, tanpa kartu valentine, sebab tubuhnya telah kaku. Dan dari dalam peti - lewat sirene Ambulans, Bernadus menyapa patung El Tari: "Selamat Hari Kasih Sayang, Tuan Gubernur!"

Tak hanya itu, Bernadus pun menulis catatan kecil di kartu valentine. Kepada Emmy, ia menitipkan kartu itu. Seusai doa, sebelum Bernadus pulang ke Maulafa hingga nanti menyatu bersama tanah, Emmy membaca isi kartu:

"Sayangi anak-anakmu, Tuan Gubernur! Jangan ada lagi aku - Bernadus yang lain. Masih banyak anak-anakmu di Malaysia, panggil pulang, beri peluang, jangan liang!"

Bernadus benar-benar pulang, dan Emmy terus hanyut dalam doa dan harap - menjemput mereka yang kembali - dengan napas, suara, tawa tanpa air mata duka. Sedangkan patung si tuan gubernur itu, selamanya akan tetap bisu.

Kupang, 14 Februari 2020
Herman Ef Tanouf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline