Lihat ke Halaman Asli

Herman

Pemimpi Besar

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Diperbarui: 29 Februari 2024   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada modul 3.2 Pendidikan Guru Penggerak dipelajari mengenai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya. Sebagai pemimpin di dalam pembelajaran, kita harus dapat berpikir aset bukan berpikir defisit atau masalah. Tentu di dalam pekerjaan ataupun pembelajaran sehari-hari kita sebagai pemimpin pembelajaran selalu dihadapkan dengan berbagai masalah. Namun itu bukan berarti kita harus berpikir pesimis ataupun berpikir menyerah dengan masalah-masalah tersebut. Justru kita harus dapat memanfaatkan potensi-potensi yang ada di sekitar kita untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bagi peserta didik kita.

Aset dapat dibedakan menjadi 7 modal yaitu modal manusia, modal sosial, modal politik, modal agama dan budaya modal fisik, modal lingkungan dan modal finansial.  Modal - modal tersebut pasti ada di sekeliling kita. Tinggal bagaimana kita sebagai pemimpin pembelajaran dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan aset-aset tersebut sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjawab permasalahan-permasalahan yang ada.

Contoh dari pengelolaan sumber daya di sekitar adalah dengan memanfaatkan lahan kosong di sekitar sekolah untuk dijadikan lahan pertanian sehingga siswa dapat belajar bagaimana cara menanam dan merawat tanaman Selain itu dari sisi modal finansial sekolah memiliki dana Bantuan Operasional Sekolah yang tentunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Dalam berpikir Aset tidak terlepas dari pengambilan keputusan yang tepat yang sudah dipelajari sebelumnya pada modul 3.1. Tidak jarang dalam memutuskan aset yang akan digunakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran kita dihadapkan pada  pilihan-pilihan seperti dilema etika atau bahkan bujukan moral sehingga diperlukan pengambilan keputusan yang tepat sehingga hasil keputusan merupakan win-win solution bagi semua pihak. Pada prinsipnya, semua kembali kepada pemikiran Ki Hajar Dewantara di mana kita sebagai guru haruslah mengedepankan kepentingan peserta didik agar mereka dapat berkembang sesuai dengan kodrat mereka masing-masing.

Sebelum saya mempelajari modul 3.2 ini saya hanya berpikir bahwa aset yang dapat digunakan oleh sekolah untuk menunjang pembelajaran hanyalah dari sisi finansial saja namun setelah saya mempelajari lebih dalam mengenai modul ini saya baru menyadari bahwa banyak sekali aset-aset di luar sekolah yang dapat kita gunakan untuk merubah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran kita sehingga pembelajaran yang dialami oleh siswa menjadi lebih bermakna. Semoga kedepannya saya dapat menjadi seorang pemimpin pembelajaran yang bijak dalam pengambilan keputusan dan juga jeli dalam melihat serta memanfaatkan aset-aset yang ada sehingga siswa-siswa saya dapat menikmati proses pembelajaran dan menjadikan pembelajaran itu bermakna bagi hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline