Lihat ke Halaman Asli

Keluarga Muslim sebagai Fondasi Dasar dalam Membangun Peradaban

Diperbarui: 20 April 2021   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga merupakan sosialisasi primer yang artinya lingkungan masyarakat pertama yang dikenal seseorang ketika lahir. Sebagai media sosialisasi primer sudah tentu keluargalah yang paling berpengaruh membentuk karakter dalam diri seseorang. Bagaimana orang itu hidup, bagaimana cara bersosialisasi dengan masyarakat, bagaimana menyelesaikan masalah, dan semuahal lain yang berkaitan langsung dengan kehidupan kita adalah karena faktornya keluarga.

Banyak orang yang sukses dalam hidupnya adalah karena pendidikan dalam keluarganya yang selalu mengajarkan cara – cara yang baik dan benar dalam menjalani hidup. Namun banyak pula orang yang hidupnya hancur dan berantakan juga karena pendidikan dalam keluarganya yang mengajarkan cara – cara yang tidak sesuai dengan norma – norma yang berlaku. Keluarga pulalah yang mengajarkan seseorang hidup bermasyarakat.

Keluarga sebagai lembaga sosial, sangat berbeda dengan lembaga ­lembaga lainya, "salah satu perbedaan penting terlihat dalam hubungan yang lebih intim dan hangat dari setiap anggotanya". Pendapat tersebut mengisyaratkan bahwa keluarga mempunyai sistem jaringan hubungan interaksi yang interpersional dari setiap anggotanya dengan intensitas hubungan satu sama lain, seperti antara ibu dan ayah, ibu, ayah dan anak­anak, maupun di antara anak dengan anak; sehingga dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan saran yang paling penting dalam menerapkan nilai budaya.

Nilai erat kaitannya dengan sikap. Nilai merupakan disposisi yang lebih luas dan sifatnya lebih mendasar, berakar lebih dalam sehingga lebih stabil dibandungkan sikap. Nilai juga dianggap sebagai bagian dari kepribadian individu yang dapat mewarnai kepribadian kelompok atau kepribadian bangsa. Dalam konteksnya yang relevan, nilai menjadi dasar pembentukan sikap manusia terhadap suatu isyu atau permasalahan sehingga dengan nilai cenderung menghindari konflik. 

Cara yang tepat dan dapat digunakan untuk menjelaskan nilai adalah memperbandingkan dengan fakta. Berbicara tentang fakta yaitu berbicara sesuatu yang ada dan berlangsung begitu saja, dapat ditemui dalam teks deskripsi yang pada prinsipnya dapat diterima oleh semua orang. Berbicara tentang nilai yaitu berbicara tentang sesuatu yang berlaku, yang memikat berperan dalam suasana apresiasi atau penilaian yang akibatnya sering akan dinilai secara berbeda oleh berbagai orang.

Dalam setiap masyarakat ada banyak nilai yang berlaku. Sprange menyebutkan ada enam nilai, antara lain:

  • Nilai ilmu pengetahuan,
  • Nilai ekonomi,
  • Nilai agama,
  • Nilai seni,
  • Nilai sosial,
  • Nilai politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline