Lihat ke Halaman Asli

Herlin Variani

Penulis Parents Smart untuk Ananda Hebat, Motivator generasi milenial, Guru

Parenting Pening Gadget Berkuasa

Diperbarui: 31 Agustus 2021   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Orangtua dan pendidik di era abad 21 kian pening menghadapi anak yang kecanduan gadget. Sejak lama telephon pintar ini menjadi musuh besar dalam perkembangan anak-anak kita. Tak sedikit dari cikal bakal generasi penerus ini terjebak dalam aktivitas gadget dan tak dapat menghentikannya. Mulai dari berselancar di internet dengan menikmati konten-konten yang tak memiliki nilai edukasi hingga terikat game online.

Kecanduan akan gadget kian tak terkendali. Berbagai upaya dilakukan. Hingga pembatasan terhadap penggunaan gadget yang kerap menuai respon perlawanan dari ananda. 

Ketika pandemi covid-19 menyapa negeri ini pembatasan terhadap penggunaan gadget tak lagi dapat dilakuan sepenuhnya. Tersebab anak-anak mesti mengikuti pembelajaran berbasis daring yang mau tak mau mereka kembali bersentuhan dengan gadget. 

Bagi orangtua siswa yang sibuk bekerja di luar rumah, otomatis tak dapat memantau penggunaan gadget oleh anak tercinta semasa pembelajaran daring.

Lalu bagaimana solusinya sahabat pembaca? Sampai kapan generasi muda kita akan dikendalikan oleh gadget? Tak adakah solusi terbaik terkait ini?

Sahabat pembaca, jika ingin memecahkan persoalan anak-anak yang kecanduan gadget, kita mesti menarik akar permasalahannya. Kenapa gadget lebih menarik perhatian anak ketimbang orangtua? Mari kita coba perhatikan perbedaan antara pelayanan yang didapat dari orangtua dan gadget oleh anak.

Gadget sangat fast respon. Setiap icon yang diklik akan langsung terbuka. Aplikasi yang ada di gadget juga sangat beragam dan menarik. Seolah selalu mampu memahami dan memenuhi setiap keinginan penggunanya.

Bagaimana dengan kondisi orangtua jaman now? Terkadang tanpa disadari orangtua tak betah dengan celoteh ananda yang panjang dan ramai karena banyak pikiran. Enggan menyambut ajakan ananda untuk bermain bersama karena lelah bekerja. Bahkan nyaris tak punya waktu membersamai perkembangan ananda.

Dari dua kondisi tersebut maka sangat jelas perbedaan antara pelayanan yang diperoleh oleh anak dari gadget dan orangtua pada umumnya. Si gadget yang super cepat tanggap vs orangtua yang slow respon.Tentu saja hal ini akan membuat ananda akan semakin terjerumus ke dalam dunia gadget dan berpaling dari orangtua mereka.

Bagaimana agar kondisi ini tidak semakin berlarut-larut? Apa yang mesti kita lakukan sebelum semuanya terlambat?

Berikut beberapa tips yang dapat kita terapkan untuk menghindari agar anak terhindar dari kecanduang gadget:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline