Lihat ke Halaman Asli

Bincang Asyik Penerapan Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini di TK SD Satu Atap Negeri

Diperbarui: 28 Desember 2021   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Halo semua, kali ini penulis akan membahas mengenai pelaporan dan evaluasi pembelajaran di lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK). Tujuan penulis disini agar kita dapat belajar dan bertukar pengalaman mengenai pelaporan dan evaluasi pembelajaran pada lembaga TK serta berbagi pengalaman di kota tempat penulis tinggal.

 Pada tanggal 19 Desember 2021 lalu, penulis melakukan bincang-bincang kepada salah satu pendidik di lembaga TK SD Satu Atap Negeri Jepun 1, Kabupaten Tulungagung. Beliau bernama Bunda Zinnia seorang pendidik TK kelompok A. Bunda Zinni mengajar di TK tersebut sejak 2019. Kali ini penulis berbincang seputar evaluasi pembelajaran yang di sekolah TK SD Satu Atap Negeri Jepun 1.

Beliau menjelaskan dengan detail dan mudah untuk penulis pahami, beliau juga ramah meskipun penulis baru baru saja mengenalnya. Sebelumnya beliau bercerita sedikit mengenai pengalaman beliau mengajar di sekolah TK. Mendengar ceritanya mengajar di TK tidak semudah yang dibayangkan, meski begitu beliau sangat menyenangi profesinya saat ini. Kata Bunda Zinni, evaluasi pembelajaran yang diterapkan di sekolahnya antara lain yaitu:

  • Checklist. Checklist ini digunakan ketika menilai perilaku-perilaku setiap anak saat proses pembelajaran berlangsung. Apakah perilaku anak terbuka dengan temannya, suka membantu dan menolong, atau perilaku anak tertutup dan lain sebagainya. Dengan menggunakan checklist ini dapat mempermudah pendidik nantinya dalam pelaporan hasil pembelajaran juga sebagai bahan evaluasi apa yang perlu diperbaiki agar pembelajaran pada anak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
  • Lembar kerja dan portofolio. Dengan menggunakan lembar kerja dan portofolio, pendidik dapat mengetahui kemampuan anak dalam aspek-aspek perkembangan anak yaitu, antara lain aspek kognitif, aspek fisik motorik, aspek bahasa, aspek seni, aspek sosial emosional, aspek nilai dan agama. Lembar kerja dan portofolio ini disesuaikan dengan umur anak dan sejauh mana anak sudah dapat melakukan dengan baik. Contoh kegiatan lembar kerja atau portofolio ini dapat menggunakan kegiatan seperti menebali huruf, menebali angka, mewarnai, menempel, melipat, menggunting danl lain sebagainnya. Lembar kerja dan portofolio ini nantinya akan di nilai pendidik dan biasanya anak akan mendapatkan bintang sesuai dengan hasil karya yang sudah dibuatnya tadi. Jika dirasa hasilnya masih kurang, belum berkembang atau masih berkembang. Pada tahap selanjutnya pendidik akan memberikan lembar kerja atau portofolio yang sesuai dengan porsi anak tersebut. Selain itu juga, biasanya pendidik akan mengambil dokumentasi berupa foto, ataupun video saat anak sedang dalam proses belajar yang nantinya akan digunakan sebagai lampiran dan tanda bukti saat anak dalam proses pembelajaran. Namun, perlu diperhatikan pada saat pengambilan dokumentasi ini sebisa mungkin anak tidak mengetahui saat prosesnya, maka dari itu pendidik harus pintar mengambil waktu dan sembunyi-sembunyi saat pengambilan dokumentasi terlebih saat pembelajaran dikelas. Mengapa demikian? Agar anak dapat tetap terfokus atau berkonsentrasi untuk mengerjakan tugasnya yang sudah menjadi tanggung jawabnya dan tidak terpengaruh oleh kegiatan lain.
  • Catatan anekdot. Catatan anekdot ini berupa cacatan kecil mengenai pekembangan anak. Biasanya setelah selesai pembelajran di sekolah, pendidik akan menulis catatan ringkas ini di buku. Karena karakteristik dan perkembangan anak berbeda-beda maka dari itu, pendidik menulis catatan ini sesuai fakta yang ada dan harus teliti untuk meminimalisir kesalahan.

Bunda zinni uga menjelaskan mengapa sekolah yang diajar beliau menggunakan jenis evaluasi tersebut. Kata beliau beberapa evaluasi pembelajaran yang diterapkan si sekolah tersebut sudah mengikuti standar kurikulum yang ada saat ini, dengan menggunakan evaluasi tadi beliau yang berprofesi sebagai pendidik bisa melihat suatu keberhasilan anak pada saat proses belajar di kelas, juga sebagai bahan acuan bagi beliau dalam merancang suatu pembelajaran untuk kedepannya. 

Bunda Zinni juga menjelaskan untuk sejauh ini, di sekolah tempat mengajarnya tidak ada hambatan saat pelaksanaan evaluasi tersebut karena pendidik dari awal sudah menyiapkan keseluruhan dengan benar-benar matang. Sedangkan, untuk jenis evaluasi yang tidak diterapkan di sekolah tempat beliau mengajar yaitu yang berbentuk tes. Beliau menegaskan karena tes bukan merupakan sebuah evaluasi pembelajaran yang cocok untuk diterapkan di taman kanak-kanak.

Nah, diatas tadi merupakan pemaparan singkat mengenai evaluasi pembelajaran di TK dengan Bunda Zinni. Terimakasih kepada teman-teman yang sudah membacadari awal tulisan ini. Semoga dapat bermanfaat untuk kedepannya. Sampai jumpa di tulisan saya selanjutnya yaa...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline