Lihat ke Halaman Asli

HERLINA PEBRIANI

I am an engineering student who is interested and started writing about climate change issues, women, and reviewing books

COP29: In Solidarity for a Green World

Diperbarui: 4 November 2024   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source: Dokumen Pribadi

Pada tanggal 11-22 November 2024, ribuan pemimpin dunia, diplomat, aktivis, perwakilan bisnis, dan masyarakat sipil akan berkumpul di Baku, Azerbaijan, untuk menghadiri Conference of the Parties atau COP29. COP29 adalah pertemuan tahunan di bawah kerangka kerja United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang berfungsi sebagai platform negosiasi utama untuk memerangi krisis iklim. Dengan tema "In Solidarity for a Green World". COP tahun ini menyoroti pentingnya kerja sama global dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.

Apa itu COP?

Conference of the Parties (COP) adalah pertemuan puncak tahunan di bawah naungan United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang pertama kali diadakan pada tahun 1995 di Berlin, Jerman. Forum ini bertujuan untuk mempertemukan negara-negara anggota guna mengembangkan langkah-langkah kolektif dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Dari awalnya diadakan sebagai pertemuan diplomatik, COP kini telah berkembang menjadi salah satu forum paling berpengaruh untuk aksi iklim global, dengan partisipasi luas dari berbagai kelompok kepentingan.

Sejarah Singkat COP dan UNFCCC

Pada tahun 1992, UNFCCC dilahirkan sebagai bagian dari Tiga Konvensi Rio, bersama dengan United Nations Convention on Biological Diversity (UNCBD) dan United Nations Convention to Combat Desertification (UNCCD). Konvensi ini lahir dari pertemuan internasional di Rio de Janeiro yang dikenal sebagai Earth Summit, di mana negara-negara dunia berkomitmen untuk melindungi planet ini dari kerusakan lingkungan yang semakin meningkat. Sejak COP pertama di Berlin, UNFCCC telah mengantarkan kesepakatan penting seperti Kyoto Protocol pada tahun 1997, yang mewajibkan negara-negara maju untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, dan Paris Agreement pada tahun 2015, yang mengajak seluruh negara untuk membatasi kenaikan suhu global di bawah 2C.

Fokus Utama COP29: "COP Keuangan" dan Pendanaan Iklim Global

COP29 sering disebut sebagai "COP Keuangan," karena salah satu prioritas utama pertemuan ini adalah negosiasi untuk menetapkan tujuan pendanaan iklim yang baru. Hampir 15 tahun sejak tujuan pendanaan terakhir ditetapkan, negara-negara kini dihadapkan pada kebutuhan untuk memperbarui komitmen finansial guna mendukung negara-negara rentan menghadapi dampak perubahan iklim. Pendanaan ini sangat penting bagi negara-negara berkembang yang memerlukan bantuan untuk beradaptasi dengan perubahan cuaca ekstrem, kenaikan permukaan laut, dan bencana alam yang semakin sering terjadi.

Negara-negara maju diharapkan memberikan dukungan finansial yang cukup untuk mempromosikan aksi iklim di seluruh dunia, dan COP29 menjadi kesempatan untuk menyepakati target global yang lebih ambisius.

Dorongan untuk NDC Baru dan Komitmen yang Lebih Berani

Negara-negara yang tergabung dalam Paris Agreement diwajibkan untuk memperbarui kontribusi nasional mereka terhadap iklim, atau dikenal sebagai Nationally Determined Contributions (NDC), setiap lima tahun. Putaran komitmen berikutnya jatuh pada beberapa bulan setelah COP29, menjadikan konferensi ini sebagai kesempatan terakhir bagi negara-negara untuk menetapkan target iklim nasional yang lebih ambisius. Dengan tujuan untuk membatasi kenaikan suhu global hingga di bawah 2C, dan bahkan berusaha membatasi hingga 1,5C, COP29 diharapkan mampu memotivasi negara-negara untuk menyampaikan rencana aksi yang lebih konkret dan signifikan.

Mengoperasionalkan Dana Kerugian dan Kerusakan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline