Desa Klepu, salah satu desa di Kecamatan Sooko Kabupaten Ponorogo, terus berupaya dalam pengembangan potensi dan sumber daya yang tersedia baik secara mandiri oleh warga maupun berkolaborasi dengan lembaga tertentu. Salah satu kegiatan yang mencerminkan semangat kebersamaan dan pembangunan berkelanjutan adalah "Jalan Santai Desa Ramah Anak" dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional. Acara ini tidak hanya menjadi ajang rekreasi dan promosi kesehatan, tetapi juga merupakan momentum penting dalam memperkuat ikatan sosial dan meningkatkan kualitas hidup di Desa Klepu.
Acara yang dilaksanakan pada Sabtu pagi, 6 Juli 2024 tersebut diikuti oleh seluruh anak yang berdomisili di Desa Klepu mulai dari usia TK sampai usia SD/MI yang berjumlah sekitar 200 anak, dengan didampingi oleh bapak ibu guru masing-masing. Acara dimulai pada pukul 07.00 WIB, semua peserta jalan santai berseragam olahraga sesuai dengan seragam masing-masing sekolah, dan berbaris dengan rapi di depan Balai Desa Klepu. Barisan dimulai dari kelompok TK Pancasila, TA Aisyiyah, MI Muhammadiyah 15 Sooko, SD 1 Klepu, SD 2 Klepu, dan terakhir barisan kelompok 115 KPM IAIN Ponorogo. Kepala Desa Klepu, Bapak Andreas Gimin, memberi aba-aba dengan mengibarkan bendera untuk menandai pemberangkatan rombongan jalan santai.
Rute yang ditempuh dari titik awal Balai Desa, mengitari Dusun Jogorogo, dan kembali lagi ke balai desa untuk sarapan bersama. Sarapan tidak disediakan oleh panitia pelaksansirna sendiri tetapi, nasi untuk sarapan adalah nasi yang di siapkan oleh wali dari siswa-siswi yang dibungkus dengan daun pisang, kemudian dikumpulkan menjadi satu dan dibagikan secara acak.
Setelah sarapan bersama, semua peserta jalan santai berkumpul di aula balai desa untuk menyaksikan beberapa penampilan dari anak-anak Desa Klepu. Setiap lembaga mengirimkan perwakilan unjuk bakat yang berupa tarian, nyanyian, marching band, dan seni bela diri. Dengan meriah tepuk tangan serta sorakan mengiringi setiap usainya penampilan. Penampilan diselingi dengan sosialisasi anti bulying yang disampaikan oleh ibu Pony Susanti dari Pulung, Ponorogo. Sosialisasi ini bertujuan untuk mencegah adanya pembulian ataupun perundungan yang saat ini sedang marak di kalangan anak-anak sekolah. Terlebih lagi desa ini memiliki berbagai keberagaman.
Namun dari semua perbedaan yang ada di desa ini, baik perbedaan agama, status sosial, tua ataupun muda saling menjaga kerukunan tak sekalipun perbedaan memecah kesatuan masyarakat Desa Klepu. Hidup guyup rukun menjadi salah satu warisan berharga yang akan diturunkan warga desa ini hingga generasi yang akan datang. Menjadi suatu kebanggaan pula melihat anak-anak dapat bermain bersama, belajar bersama dan berkembang bersama-sama, perbedaan tak menjadi penghalang.
Diakhir acara panitia membagikan doorprize untuk anak-anak dan penghargaan bagi lembaga-lembaga pendidikan yang terlibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H