Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Untidar Adakan Sosialisasi Anti-Bullying di SD Negeri Tugurejo, Kecamatan Tempuran

Diperbarui: 1 Februari 2024   10:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar kkn tugurejo

Mahasiswa Kelompok KKN Universitas Tidar mensosialisasikan Anti-Bullying di SDN Tugurejo dengan tema "Ciptakan Lingkungan Aman, Bersama Lawan Bullying". Acara sosialisasi anti-bullying ini diadakan pada tanggal 31 Januari 2024, pukul 12.00 WIB hingga selesai dan diikuti oleh siswa-siswi kelas 4, 5, dan 6. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi tim mahasiswa dengan para guru di SDN Tugurejo.

Bullying merujuk pada segala bentuk perlakuan kekerasan yang disengaja, dilakukan oleh individu atau kelompok. Tujuan dari perilaku bullying dapat menyakiti orang lain, jika dibiarkan terus-menerus diperlukan langkah-langkah pencegahan pada anak usia dini. Penyelenggaraan program sosialisasi ini bertujuan agar anak-anak dapat memahami cara mencegah tindakan bullying dan juga untuk mengembangkan sikap positif pada diri mereka.

Program ini diintegrasikan sebagai program kerja tambahan oleh Kelompok KKN Untidar Desa Tugurejo setelah mendengar bahwa masih banyak insiden nyata bullying yang berdampak bagi anak- usia dini. Dua peserta KKN, Septi dan Josin, menjadi penyelenggara pada acara ini. Kegiatan dimulai dengan menayangkan video berdurasi pendek dan juga dengan menyajikan presentasi mengenai bullying.

Presentasi ini memfokuskan pada pemahaman fenomena bullying, mencakup ragam bentuknya seperti bullying fisik, non fisik, dan cyber bullying. Selain itu, juga dijelaskan berbagai konteks di mana perilaku ini terjadi, baik dalam dunia maya maupun dunia fisik. Tidak hanya itu, presentasi ini juga menekankan mengenai konsekuensi yang dihadapi oleh pelaku bullying dan dampak serius yang ditanggung oleh korban bullying.

Josin Sitinjak selaku pemateri menjelaskan "Ada dampak-dampak yang bisa dialami oleh korban, pelaku, dan saksi. Bagi para korban, mereka akan cenderung mengalami sakit fisik dan psikolog. Bagi para pelaku, ketika dewasa mereka memiliki potensi lebih besar menjadi pelaku criminal. Bagi para saksi, mereka akan merasa terancam dan ketakutan akan menjadi korban selanjutnya."

Keterlibatan aktif dari siswa dan guru menunjukkan semangat positif terhadap kegiatan ini. Jadi dengan adanya kegiatan ini diharapkan setiap siswa dapat memiliki pemahaman yang mendalam terkait urgensi permasalahan ini, dan para pendidik juga berperan aktif tidak hanya dalam menyampaikan materi pembelajaran, serta dalam upaya pencegahan, penanganan insiden pelecehan, dan intimidasi di lingkungan pendidikan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline