Secara global, sampai tanggal 28 April 2020, ada 2.959.929 kasus COVID19 yang terkonfirmasi, termasuk 202.733 meninggal di 213 negara, dengan nilai CFR 6.85%. Sementara untuk Asia Tenggara, dari rentang 27 Januari sampai dengan tanggal 28 April 2020, ada 41.907 orang yang terjangkiti COVID-19, 1.475 orang meninggal, dan 10.194 pasien yang sembuh dari wabah, dengan nilai case fatality rate (CFR) 3.51%, dan recovery rate (RR) 24.32%.
Asia Tenggara telah terpukul keras oleh virus corona baru, dengan lonjakan kasus baru selama sebulan terakhir di Indonesia, Filipina, Malaysia, Myanmar, dan Singapura. Indonesia dengan jumlah populasi terbesar di Asia Tenggara menjadi negara dengan CFR tertinggi dan RR yang terendah ke empat. Sementara Singapore dengan jumlah kasus tertinggi menjadi negara dengan nilai CFR hanya 0.08%, tetapi nilai RR terendah ke dua.
Perbandingan CFR dan RR merupakan karakteristik sangat penting dari penyakit di negara-negara Asia Tenggara sebagai indikator penting untuk penetapan prioritas nasional dan internasional dan mengenali kinerja sistem kesehatan. Namun, banyak faktor dapat mengacaukan estimasi untuk CFR dan RR COVID-19 saat ini, yaitu, kasus yang tidak terdeteksi atau pelaporan kasus yang tertunda, yang secara signifikan dapat mempengaruhi 2 indikator yang terkait dengan tingkat kesiapan dan mitigasi dari masyarakat umum dan politisi.
Tabel 1. Pemetaan Covid-19 di negara Asia Tenggara
Source: CSIS Southeast Asia Program | Johns Hopkins University
Berdasarkan perkembangan data, Singapore merupakan negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi yang diikuti oleh Indonesia, Philippines, Malaysia, and Thailand dengan >1.000 kasus pada rentang 27 February sampai dengan 27 April 2020. Namun, angka CFR Indonesia merupakan yang paling tinggi yaitu 8.13%, diikuti oleh Philippines, Myanmar, dan Thailand dengan angka masing-masing 6.66%, 3.36%, 1.84%. Sementara itu Vietnam yang memiliki populasi terbesar ke-3, memiliki angka CFR 0%.
Nilai RR tertinggi dimiliki oleh Cambodia, dengan nilai RR 97.84% diantara negara Asia Tenggara, dan disusul oleh Brunei, Thailand, Vietnam, dan Malaysia masing-masing dengan nilai 89.86%, 88.8%, 83.3%, 67,63%.