Menjadi pemimpin, tentunya merupakan idaman bagi banyak orang, karena dengan menjadi pemimpin seseorang akan merasa nilai dirinya bertambah, akan didengarkan oleh bawahannya, merasa akan dihargai, dan juga punya wewenang untuk menentukan sesuatu, dan lain-lain.
Namun untuk dihargai oleh bawahan, bukanlah sesuatu yang mudah untuk didapatkan, dan bukan berarti ketika Anda menjadi seorang pemimpin, memiliki jabatan yang tinggi, Anda akan secara otomatis dihargai, kerena hal tersebut hanya bisa diberikan oleh orang lain, bukan sesuatu yang bisa Anda minta-minta.
Maka dari itu, menurut saya menjadi seorang pemimpin bukanlah sesuatu hal yang mudah, karena jika ingin dihargai oleh orang lain, seseorang perlu belajar, menginvestasikan nilai-nilai yang membuat Anda bisa dihargai oleh orang lain atau bawahan Anda.
Lalu bagaiamana cara agar seorang pemimpin bisa dihargai oleh bawahan?
Hal pertama adalah kebiasaan, kebiasaan akan menentukan bagaimana kita dihargai atau tidak dihargai oleh orang lain.
Kebiasaan yang dimaksud adalah kebiasaan baik, dimana bukan hanya dilakukan satu atau dua kali, tapi ratusan hal kecil yang Anda lakukan yang sudah menjadi kebiasaan.
Coba diingat kembali orang-orang yang Anda hargai, entah dia itu orang tua, guru, atau siapapun dia yang Anda rasa Anda menghargai mereka.
Orang yang biasanya kita hargai, adalah mereka yang biasanya selalu memberikan inspirasi, suka membantu, memberikan kebahagiaan dalam hati, dan hal positif lainnya, dimana hal tersebut bukan hanya dilakukan sekali atau dua kali, tapi puluhan bahkan ratusan kali, yang bisa membuat kita menghormati guru, orangtua, suami, istri, teman, dan siapapun orangnya.
Demikian juga dengan seorang pemimpin, agar bisa dihargai atau dihormati oleh bawahan, Anda perlu melakukan puluhan bahkan ratusan kebiasaan hal kecil yang baik.
Dalam membentuk perilaku baik, seorang pemimpin harus menunjukkan kebaikan yang natural, dimana berperilaku baik bukan karena kebetulan menjadi pemimpin, ketika Anda sudah tidak menjadi pemimpin kembali lagi menjadi orang yang karakternya kurang baik.