Lihat ke Halaman Asli

Herlina Harianty Lubis

Universitas Jambi

Pengaruh Media Sosial bagi Peserta Didik

Diperbarui: 5 Mei 2021   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pendidikan. Proses pembelajaran terasa lebih menarik dan transfer ilmu pengetahuan menjadi terasa sangat cepat. Hanya saja juga terdapat banyak juga pengaruh negatif dari TIK tersebut. Misalnya pengaruh buruk media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, Tik Tok, dll.

Juga banyaknya jenis games yang kurang mendidik. Dalam menggunakan media social terdapat banyak manfaat yang kita dapatkan bahwa sosial media memiliki dampak positif dan negatif hanya saja tergantung bagaimana sikap penggunanya. Jika pengguna menggunakan sosial media untuk hal-hal yang baik maka akan berdampak positif, namun jika digunakan untuk hal-hal yang tidak baik atau kejahatan maka akan berdampak negatif.

Gawai dalam pembelajaran adalah upaya penggunaan alat elektronik yang canggih untuk memudahkan berkomunikasi dalam proses pembelajaran, dimana pada saat ini anak-anak sudah banyak yang memakai gawai. Dalam hal ini peran gawai sangat penting untuk mempermudah seorang pendidik menyalurkan berbagai macam-macam materi kepada peserta didiknya guna memperoleh sumber-sumber informasi maupun bentuk materi yang dibutuhkan. 

Namun demikian pada kenyataannya tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan gawai saat ini sedang pesat digunakan oleh anak-anak dalam bermain game online. Sejatinya gawai tidak akan berdampak buruk pada proses belajar mengajar, jika dioptimalkan dengan baik dalam menunjang pembelajaran Hal ini peran seorang pendidik yang berada di lingkungan sekolah dapat memantau peserta didiknya dengan penuh perhatian agar dalam penggunaannya dapat digunakan secara baik.

Ketika rumah adalah kebutuhan pokok seseorang, maka saat ini gawai juga seperti itu. Karena semua individu merasa ada yang kurang sebelum memiliki gawai, bahkan anak TK sekalipun yang baru mengenal dunia pendidikan juga tidak bisa lepas dari dari gawai, hanya gurulah yang bisa membuat siswa lepas dari gawai, meskipun mungkin hanya sejenak. 

Kebiasaan orang dirumah saya juga ketika bangun tidur pasti yang pertama dilihat ataupun dipegang itu adalah gawai seperti adik saya bangun  tidur langsung memegang hp dan memainkan gamenya minimal 1x permainan, baru lah dia melakukan aktifitas seperti biasanya kecuali ketika sedang mati lampu dan hpnya mati, maka dia akan langsung mandi dan melakukan aktifitas  lainya.

Bagaimana pihak sekolah dalam mengatur pemakaian gawai? Apabila kebijakan sekolah memperbolehkan pelajar membawa gawai maka harus ada aturan yang harus dipatuhi pelajar misalnya saat saat pelajaran memasuki pintu gerbang sekolah di sediakan tempat untuk meletakkan gawai, apabila pada saat jam  pelajaran memerlukan gawai untuk browsing materi pelajaran di persilakan ketua kelas mengambil gawai yang sudah di taruh di box dan di simpan di ruang TU untuk dibagikan ke teman satu kelasnya setelah browsing materi selesai, gawai di kumpulkan kembali untuk di simpan di ruang TU. 

Pada saat pulang sekolah pelajar dapat mengambil gawai nya kembali. Keuntungan lainnya dari mengumpulkan gawai di box adalah guru dapat melihat isi gawai pelajar mungkin ada video atau gambar-gambar yang tidak selayaknya di lihat pelajar dan pesan yang mencurigakan seperti keterlibatan pelajar berbuat kejahatan dan narkoba. Aturan sekolah memperbolehkan pelajar membawa gawai dan sanksi yang di berikan kepada pelajar apabila ada pelanggaran harus ada kesepakatan sekolah dengan orang tua, sehingga apabila ada masalah di belakang  hari tidak ada komplain dari orang tua.  

Menurut saya hp/gawai ini sangat banyak membantu saya apalagi dalam bidang pendidikan, karena di jaman yang canggih ini semua dituntut harus menggunakan hp apalagi saya di bidang perguruan tinggi bisa disebut gawai itu adalah nomor 1 dalam membantu pelajaran, contohnya seperti mencari sumber-sumber berita, mencari jurnal-jurnal dan masih banyak lagi yang bisa digunakan melalui hp/gawai. Jadi karena itu hp/gawai sangat membantu bagi saya  seorang mahasiswa. Baik buruknya manfaat dalam menggunakan media social itu tergantung pada kita penggunanya karena tidak selalu buruk pasti ada manfaat negatif dan positifnya. Karena di zaman sekarang belajar tanpa adanya media social rasanya tidak mungkin untuk di zaman sekarang yang serba modern ini.

Banyak sekali literatur yang sudah membahas mengenai fenomena sosial media yang menjadi trend yang sangat berkembang luar biasa di kalangan masyarkat dan menjalar luas sampai pada lingkungan anak- anak usia sekolah dasar. Dampak positif yang didapat dapat membantu pelajar berkomunikasi dengan oran lain, sehingga mereka akan mempunyai pengetahuan yang luas,  mampu memperluas jaringan pertemanan, banyak mendapatkan  informasi, adapun dampak negatif pada sosial media dalam pergaulan sangat banyak seperti tidak mau sering berinteraksi dengan teman real secara nyata. 

Hal ini disebabkan karena media sosial menyediakan lingkup pergaulan yang lebih bebas dan luas tanpa harus mengetahui identitas asli maupun tampak asli dari pemilik, hal ini tentunya dapat merusak moral siswa/i, karena jika ada ajakan-ajakan negatif akan mudah percaya, juga dapat menyebabkan anak malas belajar karena terlalu fokus dengan media social dapat mempengaruhi pengetahuan dan prestasi, ketika bertemu teman-teman mereka jarang berbicara karena ketika bertemu mereka hanya fokus pada hp masing-masing, dan membuat anak kecanduan bermain game itu akan membuat mereka malas untuk belajar. Jadi semua itu tergantung bagaimana ortua juga mendidiknya, jangan biarkan anak-anak terlalu lama memainkan hp nya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline