Lihat ke Halaman Asli

Herlina Ina

mahasiswa

Hidrolisis Garam

Diperbarui: 19 Juni 2023   22:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hidrolisis adalah reaksi kimia yang melibatkan pemutusan ikatan kimia dalam senyawa melalui penambahan molekul air. Istilah "hidrolisis" berasal dari kata Yunani "hidro", yang berarti air, dan "lisis", yang berarti pecah.

Dalam reaksi hidrolisis, molekul air ditambahkan ke senyawa reaktan, menyebabkannya terurai menjadi dua atau lebih senyawa atau elemen baru. Satu bagian dari molekul air biasanya tergabung menjadi satu produk, sementara bagian lainnya bergabung dengan sisa bagian reaktan untuk membentuk produk lain. Reaksi hidrolisis umumnya digunakan dalam proses biologis untuk memecah molekul besar menjadi komponen yang lebih kecil dan lebih mudah diatur.

Reaksi hidrolisis dapat terjadi dalam berbagai sistem kimia, antara lain senyawa organik, senyawa anorganik, dan molekul biologis.
Sedangkan garam dalam kimia, adalah senyawa ionik yang terdiri dari ion bermuatan positif (kation) dan ion bermuatan negatif (anion). 

Garam terbentuk ketika asam bereaksi dengan basa melalui reaksi kimia yang disebut netralisasi. Muatan positif dan negatif dari ion-ion dalam garam seimbang, menghasilkan senyawa netral secara keseluruhan. Sehingga Hidrolisis garam adalah proses kimia di mana air bereaksi dengan garam untuk menghasilkan larutan asam atau basa. 

Reaksi ini terjadi karena molekul air memecah garam menjadi ion-ion penyusunnya, yang kemudian bereaksi dengan air menghasilkan ion hidrogen (H+) atau ion hidroksida (OH-). Proses ini penting dalam banyak bidang kimia dan biologi, karena dapat memiliki efek yang signifikan terhadap pH dan komposisi kimiawi larutan. Misalnya, hidrolisis garam memainkan peran kunci dalam kapasitas penyangga cairan biologis seperti darah, dan juga dapat memengaruhi kelarutan dan reaktivitas senyawa tertentu.

Apa yang Terjadi Selama Hidrolisis?

Selama hidrolisis, molekul air bereaksi dengan garam untuk memecahnya menjadi ion penyusunnya. Molekul air menyumbangkan ion hidrogen (H+) ke salah satu ion dalam garam, sedangkan ion hidroksida (OH-) yang tersisa bergabung dengan ion lain untuk membentuk senyawa baru.

Misalnya, ketika natrium klorida (NaCl) larut dalam air, molekul air mengelilingi ion Na+ dan Cl- dan menariknya terpisah. Molekul air menyumbangkan ion H+ ke ion Cl-, membentuk asam klorida (HCl), sedangkan ion Na+ yang tersisa bergabung dengan ion OH- dari air untuk membentuk natrium hidroksida (NaOH).

Jenis Hidrolisis Garam

Ada dua jenis hidrolisis garam utama: asam dan basa. Hidrolisis asam terjadi ketika kation garam adalah asam lemah, sedangkan hidrolisis basa terjadi ketika anion garam adalah basa lemah. Dalam hidrolisis asam, ion H+ yang dihasilkan oleh reaksi hidrolisis bergabung dengan molekul air membentuk ion hidronium (H3O+), menghasilkan larutan asam. Dalam hidrolisis basa, ion OH- yang dihasilkan oleh reaksi hidrolisis bergabung dengan molekul air untuk membentuk ion hidroksida (OH-), menghasilkan larutan basa.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hidrolisis Garam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline