Lihat ke Halaman Asli

Herlina Puspawati

Ibu Rumah Tangga

Wanita Hebat dan Cerdas

Diperbarui: 25 April 2023   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bicara tetang wanita pastinya tidak akan ada habis habisnya. Wanita,  makhluk yang diciptakan Allah SWT untuk melengkapi kesempurnaan laki laki. Wanita pertama dibumi, Siti Hawa hadir ketika Nabi Adam as merasa kesepian berada di syurga. Seindah apapun syurga, ternyata membuat Nabi Adam as merasa kesepian dan kurang kesempurnaan, maka Allah ciptakan Hawa dari tulang rusuk Nabi Adam as untuk menghapus kesepian.

Islam sangat memuliakan kaum wanita, wanita yang  dianggap lemah ternyata punya banyak keistimewaan. Salah satunya dalam hadist RasuluLlaah saw, disebutkan :

Seorang pria pernah mendatangi Rasulullah SAW lalu berkata, "Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?" Beliau mengatakan, "Ibumu." Dia berkata lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau mengatakan, "Ibumu." Dia berkata lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau mengatakan, "Ibumu." Dia berkata lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau mengatakan, "Ayahmu." (HR Bukhari dan Muslim)

Hadist  diatas, merupakan sebuah gambaran bagaimana Islam memuliakan seorang wanita, dibandingkan laki laki.

Dizaman now, sudah sangat terlihat bukti nyata, bahwa banyak kaum wanita terlihat lebih mapan dan sukses dari kaum laki laki. Sektor pekerjaan yang dahulu didominasi kaum laki laki, sekarang wanitapun bisa melakukannya. Banyak wanita punya karir cemerlang diperkantoran. Bahkan di tahun tahun pendemi dikenal dengan tahun kebangkitan emak emak berdaster, bagaimana tidak, diera pendemi dimana banyak usaha usaha mengalami kebangkrutan, tapi justru yang terjadi sebaliknya, usaha rumahan yang di promotori emak emak berdaster mengalami kemajuan. Mereka berjuang dengan gigih untuk memasarkan jualannya. Berjuang untuk tetap survive demi keluarga di era pendemi.

BiIznillah.........seiring berjalannya waktu, bermunculanlah  wanita wanita hebat  dan cerdas, menguasai perbisnisan. Wanita cerdas adalah wanita yang selalu punyai seribu satu cara untuk keluar dari kesulitan yang ada dihadapannya. Sedangkan wanita hebat adalah wanita yang gigih dan tangguh memperjuangkan sesuatu walaupun terkadang harus rela melepas kodrat kewanitaanya, sebagai makhluk yang butuh perlindungan.

Ketika wanita menjadi hebat dan cerdas, maka munculah wanita wanita mandiri. Menurut saya ini kodrat alam. Tidak ada yang bisa menyalahi kodrat, dimana seiring dengan akhir zaman, jumlah wanita semakin banyak  dibandingkan laki laki, maka tidak heran begitu banyak sektor pekerjaan sekarang didominasi wanita.

Dalam kehidupan rumah tangga pun, hal yang tersebut sudah banyak terjadi. Berapa banyak istri istri yang menjadi penggerak utama ekonomi keluarga, berapa banyak istri istri yang punya karir dan penghasilan lebih besar dari suami.

Perubahan boleh terjadi, tapi tentunya Allah telah mengatur segalanya dengan sempurna. Sehebat dan secerdas apapun seorang wanita, harus tunduk pada ketentuan penciptaan yang sudah digariskanNya. Sebagaimana diungkapan didepan, wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Maka dia tidak akan pernah bisa lurus dan tidak akan pernah bisa menjadi "tulang punggung".

Kehebatan dan kecerdasan wanita harus bersinergis dengan keimanan. Semakin wanita menguatkan keimanannya, dan memahami kodrat kewanitaanya. Maka selemah apapun laki laki dihadapannya, mampu membuat wanita tetap menghargainya. Meskipun bentuk penghargaan disini menurut saya juga bersifat proposional, tergantung selemah apa laki laki yang ada dihadapan kita.

Karena disatu sisi, banyak juga para suami yang merasa aman dan tanpa dosa ketika sang istri mampu menghandel perekonomian keluarga. Laki laki yang seperti ini harus diberikan pencerahan, diedukasi dan sering sering didoakan. Libatkan Allah untuk memberikan hidayah kepada mereka. Agar tergerak hatinya untuk kembali pada fitrahnya sebagai tulang punggung. Kalau hal ini berjalan terus tanpa ada perabaikan, maka sebeasar apapun kemampuan istri untuk menjadi motor penggerak ekonomi keluarga, tetap akan menimbulkan perpecahan dan ketidak nyamanan dalam rumah tangga, karena melanggar fitrah fitrah yang sudah digariskan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline