Lihat ke Halaman Asli

Herlina Syarifudin

Tulisanku disini gado-gado ya gaeeessss...tergantung mood mo nulis topiknya apa :)

Tubuh Korslet

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kebimbangan membawa diri pada pusaran yg makin dalam dan gelap

Tidak, disana tidak gelap

Nyatanya aku masih dapat melihat cahaya di celah pori tubuhku

Kuintip salah satu pori itu

Samar kulihat serabut urat yg tengah bergelayut sedih

Kutanya, kenapa kau murung?

Tak ada sahutan

Tarik saja salah satu garisku, ajak dia maen lompat tali, hibur garis tangan

Rambutku menyahut, pakai aku saja karena aku sedang bosan jika hanya dibelai dan disisir saja

Otot tak mau kalah ikut menyela.

Pakai aku saja, hantaman ayunannya lebih kuat.

Aku saja! Teriak usus. Dijamin lebih berdebam.

Suara-suara garis tangan, rambut, otot dan usus

seperti rangkaian kereta api meledakkan tawa serabut urat

Semua terdiam, saling pandang

Juga poriku

Aku ingin bercanda dengan diriku sendiri, ujar serabut urat dengan manja

...........Selamat pagi ayam, kini saatnya kau bertugas.

Aku mau memungut sisa-sisa mimpi yg berserak dulu ya......

Ruang kalut, 15 Maret 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline