Lihat ke Halaman Asli

Berbahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Diperbarui: 25 November 2020   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Assalamualaikum Wr. Wb, Selamat Pagi, Salam Sejahtera bagi kita semua, Om Swastyastu, Shalom, Namo Buddhaya, Salam kebajikan.

Penulis kali ini akan mengupdate tentang menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Di negara Indonesia ini terdapat banyak Pulau, Suku, Budaya, Ras,Agama, Bahasa, dan lain-lain.  "Mengapa kita harus menggunakan Bahasa Indonesia ketika berbicara dengan orang lain"? Yah, karena di Indonesia terdapat banyak bahasa di setiap pulau mempunyai bahasa daerah masing-masing, misalnya di pulau jawa, di pulau jawa ini biasanya menggunakan bahasa jawa sebagai bahasa daerah, di pulau sumatera biasanya menggunakan bahasa melayu ataupun bahasa batak. Jadi, untuk mempermudah kita berbicara dengan orang lain yaitu dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Ok lanjut..

Sebelumnya kita mulai dari kecil sudah  diajarkan untuk berbicara bahasa indonesia, mulai dari pengenalan huruf abjad A sampai dengan Z. Pada tahun 2019, Bapak Presiden menerbitkan peraturan presiden Nomor 63 tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa Indonesia. Berbahasa Indonesia yang baik berarti kita harus menggunakan bahasa indonesia sesuai dengan konteks berbahasa. Penggunaan bahasa bisa juga dilakukan dengan cara tulis maupun secara lisan, tetapi kita juga harus bisa mengolah kata dengan benar, penulisan kata dengan benar. Penggunaan bahasa itu dibagi mejandi 2, yaitu Ragam bahasa formal dan non formal. Ragam bahasa formal digunakan ketika mengahadiri pada acara rapat, pelantikan, dan lain-lain, sedangkan untuk non formal bisa digunakan sehari-hari ketika berbicara dengan teman. 

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar bisa juga diartikan sebagai pemakaian kata-kata dalam ragam bahasa yang serasi. Dalam berbahasa indonesia yang baik ternyata mempunyai 6 kaidah bahasa loh, yakni Tata bunyi (Fonologi), Tata Bahasa (Kata dan Kalimat), Kosakata, Ejaan, Makna, dan Kelogisan. Kebanyakan orang ketika melafalkan kata fakir (miskin) itu menjadi pakir (miskin), Motif menjadi motip, Vitamin menjadi pitamin, dan seterusnya. Di aspek pelafalan juga dikategorikan pada aspek tata bunyi. Adapun contoh pada tata bahasa yang kurang tepat kata ubah menjadi obah, terdesak menjadi kedesak, mengebut menjadi ngebut. Pada aspek itu termasuk dalam aspek tata bahasa. 

Sekian dari penulis mohon maaf apabila ada kesalahan kata, Wasallamualaikum wr.wb




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline