Lihat ke Halaman Asli

Herlangga Marthadiansyah

Herlangga Marthadiansyah

Tragedi Kanjuruhan Menjadi Moment Awal Meleburnya Rivalitas Aremania dan Bonekmania

Diperbarui: 30 Oktober 2022   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Akun Tik Tok @Salma

Tragedi stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter arema usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya, sabtu (1/10/2022) lalu, tak hanya menjadi duka Aremania dan pecinta Singo Edan saja, tentunya menjadi luka yang sangat mendalam bagi sepak bola tanah air. Suasana haru paska tragedi Kanjuruhan menjadi momen awal perdamaian antara suporter Arema FC Aremania dan suporter Persebaya Surabaya Bonek Mania. Pemandangan menyejukkan yang jarang terjadi itu terjadi di tengah-tengah suasana duka di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang. Rabu, (5/10/2022) Malam. Banyak pihak berharap tragedi 1 oktober di Stadion Kanjuruhan usai Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya itu, menjadi titik awal perdamaian dua kubu suporter ini. Semua pihak, bahkan Bonek yang selama ini dikenal perang dingin dengan Aremania juga memperlihatkan sikap kemanusiaan dan empati mereka, hingga menggelar do’a bersama dengan kehadiran perwakilan Manajemen Persebaya Surabaya dan Bonek ke stadion untuk ikut mengirimkan doa kepada ratusan korban Aremania.  Ini menjadi pemandangan yang langka karena stadion Kanjuruhan dikenal sebagai zona larangan untuk bonek karena rivalitas Arema FC dan Persebaya. Namun kehadiran suporter persebaya di stadion Kanjuruhan justru mendapat sambutan yang haru dari suporter Aremania. Kemudian keempat perwakilan Bonek dan Persebaya tersebut mendatangi pintu/gate 13 yang menjadi saksi bisu Tragedi Kanjuruhan.

Perwakilan pihak Bonek yang datang ke Malang menggunakan kendaraan roda empat. Diantara mereka ada pentolan Bonek Green Nord, Husin Ghozali atau yang biasa di panggil Cak Conk, dan juga Asisten Manajer Persebaya, Alex Tualeka. Dan ditemani Ratusan Aremania yang menggelar doa bersama, Cak Conk memimpin doa untuk para suporter yang meninggal dan ikut diamini oleh para aremania dan bonek mania yang hadir. Bertemunya dua supporter yang sudah lama terkenal rivalitasnya di Indonesia ini merupakan hal yang pastinya tidak terduga. Memang tragedi 1 oktober meninggalkan luka bagi kami pecinta dunia sepak bola, bahkan masyarakat awam yang tidak menyukai bola sekalipun atau bahkan presiden hingga semua mata di belahan dunia menyoroti kejadian tersebut. Adapun demikian tragedi kanjuruhan memberikan hikmah bagi kita, bahwa sepakbola tidak sebanding dengan nyawa akan fanatisme yang berlebih, dan fanatisme dapat melebur jika sikap kemanusiaan diatas segala galanya. Buntut dari tragedi kanjuruhan, Aremania dan Bonekmania bersama sama untuk mengusut tuntas kasus ini dengan mencoba melupakan rivalitas diatas sikap kemanusiaan untuk mengenang ratusan korban yang telah berjatuhan di stadion kanjuruhan. Adapun pentolan bonekmania yang sudah terkenal di kalangan supporter aremania yakni Andie Peci. Dikutip dari akun twitternya (tanggal 4 Maret 2022) bahwa meminta izin kepada aremania untuk datang ke Malang guna mengucapkan duka dan bersama sama dalam Gerakan usut tuntas tragedi di Kanjuruhan. Pihak aremania pun membalas dengan sikap positif selaku Sam Ambon yang juga terkenal di kalangan supporter aremania. Bahwa melalui akun instagramnya mempersilahkan kedatangan bonek dan dijamin keselamatannya di Malang untuk mengawal kasus ini dan mendoakan para korban. Berawal dari postingan kedua belah pihak inilah yang menjadikan awal bertemunya aremania dan bonekmania di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Suasana perdamaian ini terutama di beberapa media sosial Instagram, Facebook, Tik Tok, dan Twitter memang tidak berjalan mulus sebagaimana mestinya. Memang suatu hal yang sangat positif yang mencakup ribuan bahkan ratusan supporter di Indonesia terdapat sebagian orang yang tidak suka dengan perdamaian ini. Ada beberapa statement salah satu supporter aremania yang mana ramai diperbincangkan yaitu Dadang. Dikutip dari video di akun youtube Najwa Shihab pada saat live streaming dilakukan sepekan setelah tragedi itu terjadi. Yakni pada tanggal 6 oktober yang berjudul Tragedi Kanjuruhan #UsutsampaiTuntas, Dadang selaku perwakilan dari Aremania ini menyampaikan sikap berat hati untuk menerima bonekmania datang ke Malang yang dengan tujuan mengawal kasus ini sampai tuntas, dan ia tetap bersikeras untuk mengawal kasus ini bersama teman teman aremania saja. Alhasil statement tersebut ramai diperbincangkan di dunia maya. Seperti yang juga disampaikan oleh artis youtube terkenal asli malang Bayu Skak yaitu, satu Indonesia berjuang untuk Malang khususnya Aremania, tetapi ada orang yang ditujukan kepada sosok Dadang ini, terlalu angkuh untuk menyelesaikan permasalahan yang rumit. Para netizen pun juga beranggapan bahwa statetment Dadang tidak seharusnya disampaikan pada wawancara yang sedang berlangsung dan ditonton jutaan orang itu. Apalagi ini fokusnya terhadap korban dan suasana masih berbela sungkawa. Memang perdamaian antara kedua supporter yang terkenal rivalitasnya akan sulit dipahami. Tapi dengan sikap diatas kemanusiaan lebih dari segala galanya, pihak supporter aremania dan bonekmania nyatata, mereka bertemu dan bersatu untuk bersama sama menunjukkan rivalitas yang sehat. Dimana rivalitas itu hanya 90 menit di lapangan adalah lawan, setelah itu mereka menjadi kawan tanpa memandang sisi buruk antar kedua supporter tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline