Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota

Diperbarui: 17 September 2024   17:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam era globalisasi dan persaingan ekonomi yang semakin ketat, kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi salah satu faktor kunci yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu kota. Sumber daya manusia yang rendah, termasuk pendidikan yang tidak memadai, keterampilan yang kurang, dan kesehatan yang buruk, dapat menjadi penghambat besar bagi perkembangan ekonomi. Dalam artikel ini, saya akan membahas bagaimana pertumbuhan ekonomi kota dapat dihambat oleh kualitas SDM yang rendah dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

Produktivitas kerja dipengaruhi langsung oleh kualitas tenaga kerja yang rendah. Produktivitas pekerja cenderung lebih rendah jika mereka kurang terampil dan tidak berpendidikan. Misalnya, karyawan dengan keterampilan yang terbatas mungkin tidak dapat menerapkan praktik industri terbaik atau menggunakan teknologi terbaru. Akibatnya, produksi tidak efisien dan biaya operasional lebih tinggi. Dengan menurunnya produktivitas, kota menjadi kurang bersaing untuk menarik investasi, menghambat pertumbuhan ekonomi.

Faktor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah inovasi dan kreativitas. Dalam kota-kota yang memiliki sumber daya manusia yang kurang berkualitas, seringkali sulit untuk menemukan solusi baru dan kreatif. Kemampuan orang untuk berpikir kreatif dan membuat model bisnis atau teknologi baru dihalangi oleh kurangnya pendidikan dan pelatihan. Kota tidak dapat berkembang atau beradaptasi dengan perubahan pasar tanpa inovasi, yang membuatnya tertinggal dibandingkan kota lain dengan sumber daya manusia yang lebih baik.

Populasi yang sehat cenderung lebih produktif dan efisien dalam pekerjaan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan adalah komponen penting dari kualitas sumber daya manusia. Jika masalah kesehatan masyarakat di kota, seperti gizi buruk atau penyakit menular, berdampak langsung pada tenaga kerja. Penyakit atau kondisi kesehatan yang buruk mengurangi kemampuan untuk bekerja dan meningkatkan absensi, yang mengakibatkan kerugian ekonomi. Selain itu, peningkatan pengeluaran pemerintah untuk layanan kesehatan dapat mengalihkan sumber daya dari investasi yang lebih produktif dalam pendidikan atau infrastruktur.

Ketimpangan sosial dan ekonomi sering dikaitkan dengan kualitas sumber daya manusia yang rendah. Kota-kota yang dihuni oleh orang-orang dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah mungkin mengakibatkan kesenjangan yang signifikan antara kelas sosial, yang dapat menyebabkan ketidakstabilan sosial, kualitas hidup yang lebih rendah, dan menghambat perkembangan ekonomi. Mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan atau pelatihan yang baik akan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang menguntungkan, yang meningkatkan tingkat kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi.

Investasi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi kota. Kota dengan tenaga kerja yang berkualitas tinggi lebih menarik bagi investor karena mereka dapat menawarkan tenaga kerja yang terampil dan berpendidikan, sedangkan kota dengan tenaga kerja berkualitas rendah mungkin kesulitan menarik investor. Investor cenderung menghindari kota yang tidak memiliki tenaga kerja yang cukup berkualitas, yang menghalangi pembangunan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Langkah-Langkah untuk Mengatasi Kualitas Sumber Daya Manusia yang Rendah

Negara dan sektor swasta dapat mengambil berbagai tindakan untuk mengatasi masalah kualitas sumber daya manusia yang rendah dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi:

1. Peningkatan Pendidikan: Pemerintah harus berinvestasi dalam sistem pendidikan, dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi, untuk memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.

2. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan: Untuk tenaga kerja yang sudah ada, program pelatihan dan pengembangan keterampilan harus diperkenalkan. Kursus keterampilan dan pelatihan teknis harus diperbarui secara berkala untuk mengikuti kemajuan teknologi dan kebutuhan industri.

3. Program Kesehatan Masyarakat: Investasi dalam kesehatan masyarakat sangatlah penting. Program pencegahan penyakit, akses yang lebih baik ke layanan kesehatan, dan upaya peningkatan gizi dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas tenaga kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline