Lihat ke Halaman Asli

Kemampuan Guru dalam "Menyulap" Nilai Siswa: Lebih dari Sekedar Angka di Raport

Diperbarui: 16 Desember 2024   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Raport Tidak Selalu Mencerminkan Usaha dan Perkembangan Siswa (Sumber: Dokpri)

Dalam dunia pendidikan, raport sering kali menjadi cerminan utama dari prestasi akademis siswa. Namun, nilai yang tercantum di dalamnya tidak selalu mencerminkan seluruh usaha dan perkembangan siswa. Sebagai guru, kita memiliki peran penting dalam menyulap nilai siswa agar lebih mencerminkan usaha dan perkembangan mereka secara menyeluruh, tidak hanya berdasarkan penilaian sumatif dan formatif, tetapi juga melalui penilaian sikap, keseharian, dan usaha mereka untuk berubah.

1. Penilaian Sumatif dan Formatif

Penilaian sumatif dan formatif adalah dua jenis penilaian yang umum digunakan di sekolah. Penilaian sumatif biasanya dilakukan di akhir periode pembelajaran untuk mengukur sejauh mana siswa telah memahami materi yang diajarkan. Sementara itu, penilaian formatif dilakukan secara berkala selama proses pembelajaran untuk memberikan umpan balik yang dapat membantu siswa memperbaiki dan meningkatkan pemahaman mereka.

Sebagai guru, kita dapat menggunakan hasil penilaian ini untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa. Dengan demikian, kita dapat memberikan bimbingan yang lebih tepat sasaran dan membantu siswa mencapai hasil yang lebih baik. Namun, nilai sumatif dan formatif saja tidak cukup untuk memberikan gambaran lengkap tentang kemampuan dan usaha siswa.

2. Penilaian Sikap

Sikap siswa terhadap pembelajaran juga merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Sikap positif seperti rasa ingin tahu, ketekunan, dan kerjasama dapat sangat mempengaruhi keberhasilan akademis siswa. Oleh karena itu, guru perlu mengamati dan menilai sikap siswa selama proses pembelajaran.

Misalnya, seorang siswa yang selalu menunjukkan antusiasme dalam mengikuti pelajaran dan aktif bertanya dapat diberikan penghargaan atau nilai tambahan. Hal ini tidak hanya akan memotivasi siswa tersebut, tetapi juga mendorong siswa lain untuk menunjukkan sikap yang sama. Penilaian sikap ini dapat dimasukkan ke dalam raport sebagai bagian dari penilaian keseluruhan.

3. Penilaian Keseharian

Keseharian siswa di sekolah juga dapat menjadi indikator penting dalam menilai kemampuan mereka. Kehadiran, partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan interaksi dengan teman sebaya adalah beberapa aspek yang dapat dinilai.

Guru dapat mencatat kehadiran siswa, keterlibatan mereka dalam kegiatan sekolah, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan teman-teman mereka. Siswa yang aktif dan menunjukkan perilaku positif dalam keseharian mereka dapat diberikan nilai tambahan sebagai bentuk apresiasi. Penilaian keseharian ini membantu memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang siswa dalam raport.

4. Usaha untuk Berubah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline