Lihat ke Halaman Asli

Shalat Dhuha: Kunci Cerdas Sejak Dini

Diperbarui: 26 Juli 2024   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan kebijakan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan pada Maret 2023 sebagai bagian dari Merdeka Belajar. Kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi kesalahpahaman mengenai kemampuan yang seharusnya dimiliki anak usia dini.

Salah satu upaya untuk mewujudkan transisi yang menyenangkan adalah dengan memberikan perhatian khusus pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). SD Islam Terpadu Miftahul Ulum, misalnya, telah menerapkan pembiasaan shalat dhuha bagi seluruh siswa kelas 1 hingga 6 sebagai bagian dari MPLS. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi tuntutan agama, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan kedisiplinan pada siswa sejak dini.

Dalam menerapkan MPLS yang menyenangkan, SD Islam Terpadu Miftahul Ulum tidak hanya fokus pada kegiatan pengenalan lingkungan sekolah, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai agama melalui pembiasaan shalat dhuha. Kegiatan ini sejalan dengan prinsip Merdeka Belajar yang menekankan pentingnya pengembangan karakter dan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Selain melatih kedisiplinan dan kekompakan, shalat dhuha juga diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai keimanan sejak dini.

Sebelum melaksanakan shalat berjamaah, para siswa terlebih dahulu diajak untuk berwudhu secara berkelompok. Para guru mendampingi siswa selama proses berwudhu untuk memastikan tata cara yang benar. Setelah berwudhu, siswa kemudian berbaris dengan rapi di lapangan untuk melaksanakan shalat dhuha.

Pembiasaan shalat dhuha tidak hanya mengajarkan siswa tata cara shalat yang benar, tetapi juga memupuk nilai-nilai penting seperti kedisiplinan, kekompakan, dan keimanan. Dengan berjamaah, siswa belajar untuk saling menghargai dan membantu satu sama lain.

Pembiasaan shalat dhuha dalam lingkungan sekolah juga mendorong anak untuk berinteraksi dengan teman sebaya. Mereka belajar untuk berbaris dengan rapi, menjaga ketertiban, dan saling mengingatkan. Interaksi sosial yang positif ini tidak hanya melatih keterampilan sosial anak, tetapi juga memberikan stimulasi kognitif yang penting untuk perkembangan otak mereka.

Saat berwudhu, siswa didampingi oleh para guru, guna membiasakan rangkaian wudhu para siswa sudah sesuai rukunnya. Seusai wudhu, siswa menuju lapangan shalat beralasakan sajadah panjang membentuk barisan shaf-shaf yang rapih dan lurus.

Sambil menunggu siswa yang lain, salah satu guru mengingatkan kembali tata cara pelaksanaan shalat dhuha, tentunya ada celetukan dari siswa yang berkata," Saya sudah bisa niat shalat dhuha, Pak", "Saya biasa shalat dhuha empat rakat", Kata siswa yang lain.

Pelaksanaan shalat dhuha di SD Islam Terpadu Miftahul Ulum dilakukan secara bersamaan untuk kelas 1. Hal ini bertujuan melatih siswa shalat dengan tertib".

Kegiatan MPLS di sekolah kami tidak hanya sebatas pengenalan lingkungan sekolah, tetapi juga merupakan upaya untuk membentuk karakter siswa yang beriman dan berakhlak mulia. Melalui pembiasaan shalat dhuha, kami berharap siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki kepekaan sosial. Kami optimis bahwa kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa baik dalam aspek akademis maupun spiritual. (hes50)

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline