Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, sebuah inisiatif dari Kemendikbud Ristek, telah membawa angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia. Salah satu implementasi nyata dari gerakan ini adalah diterapkannya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang lebih menyenangkan. Di SD Islam Terpadu Miftahul Ulum Cinere Depok, misalnya, MPLS dimanfaatkan untuk membiasakan siswa kelas 1 dengan sholat dhuha sebagai bagian dari rutinitas harian mereka.
Menanamkan Nilai Karakter Sejak Dini
Pembiasaan sholat dhuha di sekolah bukan sekadar memenuhi tuntutan agama, tetapi juga merupakan upaya untuk menanamkan nilai-nilai karakter seperti disiplin, tanggung jawab, dan keimanan sejak dini. Dengan membiasakan diri shalat berjamaah, siswa diajarkan pentingnya beribadah secara bersama-sama dan saling menghormati.
Lebih dari Sekadar Ibadah
Pelaksanaan sholat dhuha di sekolah ini juga memiliki manfaat lain. Selain memperkuat pondasi keagamaan, kegiatan ini juga dapat membantu siswa untuk lebih fokus dan tenang dalam belajar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa beribadah secara teratur dapat meningkatkan kesehatan mental dan emosional seseorang.
Tantangan dan Peluang
Tentu saja, dalam menerapkan program seperti ini, tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi. Mulai dari kesiapan guru dalam membimbing siswa, ketersediaan fasilitas yang memadai, hingga menyesuaikan dengan beragam latar belakang siswa. Namun, dengan dukungan dari semua pihak, tantangan-tantangan ini dapat diatasi.
Melihat ke Depan
Keberhasilan SD Islam Terpadu Miftahul Ulum dalam membiasakan siswa dengan sholat dhuha patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan komitmen, sekolah-sekolah di Indonesia dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan sekaligus bermakna. (hes50)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H