Lihat ke Halaman Asli

Kecurangan PPDB: Antara Keterbatasan dan Ketimpangan

Diperbarui: 1 Juli 2024   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi AI Dokpri

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) bagaikan gerbang awal menuju masa depan gemilang bagi para pelajar. Namun, gerbang ini kerap ternoda oleh praktik kecurangan yang berulang tahun demi tahun. Fenomena ini mengundang pertanyaan dan kekhawatiran mendalam, mendorong kita untuk menelusuri akar permasalahan dan mencari solusi yang tepat.

Keterbatasan Akses, Melahirkan Praktik Curang:

Salah satu faktor utama yang memicu kecurangan PPDB adalah keterbatasan jumlah sekolah negeri. Di berbagai daerah, jumlah sekolah negeri tak sebanding dengan membludaknya jumlah pendaftar. Kesenjangan ini melahirkan persaingan sengit, mendorong sebagian orang tua mencari celah untuk meloloskan anak mereka, tak jarang dengan cara yang tidak terpuji.

Daya tampung sekolah negeri yang terbatas pun memperparah situasi. Di kota-kota besar, banyak sekolah negeri yang tak mampu menampung seluruh pendaftar, memaksa orang tua menempuh cara apa pun, termasuk kecurangan, demi mengamankan tempat bagi anak mereka.

Kualitas Tak Merata, Memicu Ketimpangan Peluang:

Kualitas pendidikan di sekolah negeri pun tak selalu merata. Beberapa sekolah memiliki reputasi cemerlang, menjadi primadona bagi para orang tua, sementara sekolah lain tertinggal di belakang. Ketimpangan kualitas ini memicu kecemasan dan mendorong orang tua di daerah dengan sekolah kurang memadai untuk memaksakan anak mereka masuk sekolah negeri unggulan, meskipun harus dengan kecurangan.

Membongkar Mitos: Bukan Soal Jumlah, Tapi Distribusi dan Kualitas:

Pertanyaan tentang kekurangan sekolah negeri memang kompleks. Membangun lebih banyak sekolah memang penting, namun fokus utama tak boleh terpaku pada kuantitas semata. Distribusi dan kualitas sekolah yang merata adalah kunci untuk memerangi kecurangan PPDB.

Membangun Solusi Berkelanjutan:

Memerangi kecurangan PPDB membutuhkan upaya komprehensif dan berkelanjutan. Berikut beberapa langkah yang dapat ditempuh:

  1. Pemetaan Kebutuhan Sekolah: Melakukan pemetaan kebutuhan sekolah secara menyeluruh, mempertimbangkan jumlah penduduk, usia sekolah, dan distribusi geografis.
  2. Pemerataan Kualitas Pendidikan: Meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh sekolah negeri, tak hanya di sekolah-sekolah unggulan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas guru, infrastruktur, dan program-program edukasi.
  3. Penguatan Sistem PPDB: Memperkuat sistem PPDB dengan menerapkan mekanisme yang transparan, akuntabel, dan terhindar dari celah kecurangan. Pemanfaatan teknologi dan edukasi publik tentang sistem PPDB yang benar pun perlu digalakkan.
  4. Penegakan Hukum Tegas: Menindak tegas segala bentuk kecurangan PPDB dengan sanksi yang jelas dan tegas. Hal ini akan memberikan efek jera bagi para pelaku dan mencegah terulangnya praktik curang di masa depan.

Memerangi kecurangan PPDB adalah tanggung jawab bersama. Dengan komitmen dan kerja sama dari pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat luas, kita dapat membangun sistem pendidikan yang adil dan berkualitas, membuka gerbang masa depan yang gemilang bagi seluruh generasi penerus bangsa. (hes50)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline