Lihat ke Halaman Asli

Tarigan Sibero

Pensiunan yang masih gemar menulis

Beberapa Tips Terbang di Daerah Pegunungan

Diperbarui: 17 Februari 2022   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Terbang di Pegunungan (foto: Christian/pexels.com)

Hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah yang bergunung-gunung,terutama propinsi di Papua sehingga tidaklah mengherankan kalau kecelakaan pesawat terbang akibat menabrak gunung sebagian besar terjadi disana.

Kehidupan sosial masyarakat Papua, terutama yang tinggal di bagian pedalaman dapat dikatakan masih jauh tertinggal dibandingkan dengan kehidupan sosial masyarakat yang tinggal di bagian lain Indonesia. Untuk itu sarana transportasi yang efektif dan efisien sangat diperlukan untuk mempercepat dan memperlancar proses pembangunan disana. 

Rencana pembangunan ruas-ruas jalan oleh pemerintah merupakan upaya terobosan jitu yang akan membuka jalur transportasi darat yang sangat efisien sebagai angkutan material pembangunan dan jalur perekonomian.  

Sementara saat ini hanya moda transportasi udara satu-satunya yang menjadi andalan terutama untuk angkutan bahan pangan dan pergerakan masyarakat local secara terbatas.  

Operasi penerbangan di daerah yang bergunung-gunung merupakan tantangan tersendiri akibat kondisi medan dan cuaca di daerah pegunungan.  

Pengertian terbang di daerah pegunungan adalah suatu penerbangan dari satu tempat ke tempat tujuan dengan kondisi VFR ( Visual Flight Rule) dengan ketinggian rata-rata lebih rendah dari ketinggian puncak dan bukit-bukit di sekitar lintasan terbangnya. 

Kategori penerbangan VFR di daerah pegunungan pada umumnya dilakukan oleh jenis pesawat-pesawat ringan bermesin satu atau lebih namun tidak mampu untuk terbang tinggi di atas puncak-puncak gunung.  

Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi pesawat-pesawat besar termasuk pesawat-pesawat militer yang pada awalnya penerbangan dilakukan dengan kondisi IFR (Instument Flight Rules), begitu mendekati bandara tujuan untuk pendaratan terpaksa melakukan terbang VFR karena di bandara tujuan belum dilengkapi dengan alat bantu navigasi penuntun pendaratan seperti ADF, VOR ataupun alat bantu navigasi lainnya.

Untuk penerbangan di daerah pegunungan,  beberapa ancaman yang berpotensi menjadi faktor penyebab terjadinya kecelakaan, antara lain :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline