- GURUKU PENERANG HIDUPKU
- Baru kemarin aku merasa
- Menjadi siswa SMP Muhammadiyah
- Duduk rapi
- Duduk siap
- Dengan tangan yang terlipat di atas meja
- Waktu itu aku gemetaran
- Khawatir bertemu dengan guru yang galak
- Takut akan salah
- Takut nanti dimarah
- Dihantam pertanyaan susah
- Diminta membawa sepaket pekerjaan rumah
- Guruku...
- Waktu itu duniaku terasa sempit
- Aku hanya berpikir tentang ruang kelas
- Tentang piket yang harus datang pagi-pagi
- Tentang tugas literasi
- Tentang disiplin yang tak boleh dipungkiri
- Tapi sekarang aku menyadari
- Tiada hal yang perlu aku takuti
- Hadirmu bagaikan cahaya
- Bersinar di dalam gulita
- Sosokmu bagaikan tetesan embun pagi
- Memberikan sejuk pada nurani
- Guruku...hadirmu sungguh sangat berharga
- Jasamu sungguh mulia
- Ajarmu memberikan cahaya
- Dari gelapnya kebodohan dunia
- Nasehatmu bukti kepedulianmu
- Memotivasiku untuk membuktikan
- Menggali kemampuanku yang terpendam
- Kadang aku salah paham
- Memaknai kepedulianmu
- Kau telah membimbing dan memberi pelajaran
- Salahku tetap kau nilai bulan
- Membuat terang mengusir kelam
- Duniaku ternyata luas
- Bukan selebar buku paket
- Tapi sejauh mata memandang
- Duhai guruku
- Pada pisah kenang pelulusan ini
- Aku ingin minta maaf atas kesalahpahaman
- Aku ingin berterimakasih untuk semua bimbingan
- Aku ingin pamit melangkah menjemput masa depan
- Jalanku masih panjang
- Langkah ini terasa berat
- Tapi kaki ini rasanya semakin kuat
- Motivasi guruku laksana obat
- Sekecil apapun capaiku tetap diberi selamat
- Guruku ...
- Aku pamit bukan untuk berpisah
- Tapi untuk menggapai impian yang engkau doakan
- Guruku...
- Engkau adalah pahlawan bagi hidupku
- Saatnya tiba untuk berpisah denganmu
- Namun jasamu akan selalu di hatiku
- Terukir indah dalam sanubariku
- Terima kasih guruku
Pasuruan, 12 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H