Pelaksanaan Otonomi Khusus (OTSUS) Papua, saya ibaratkan seperti menanam Petatas (ubi jalar). Besar kecilnya hasil petatas dipengaruhi banyak faktor mulai dari kondisi tanahnya, bibitnya, cara menanam hingga cara merawatnya.
Begitupula dengan OTSUS PAPUA Jilid 2 ini,hasilnya berdampak besar atau kecil bagi masyarakat tergantung dari bagaimana pemerintah merancang regulasi pelaksanaannya,bagaimana eksekusinya di lapangan dan bagaimana metode pengawasannya sehingga hasilnya terukur dan tepat sasaran.
Biarpun hasil petatas itu besar dan segar2 tapi kalau dijual di pasar yang tidak strategis, maka takkan laku juga. Begitu juga dengan OTSUS Jilid 2 ini nantinya, kalau penyalurannya tidak tepat sasaran, maka tidak berdampak yang besar bagi masyarakat Papua.
Tak sedikit yang merasa kecewa dengan OTSUS jilid 1 sebelumnya, entah karena minimnya informasi yang didapatkan mereka terkait hasilnya atau karena mereka memandang penyalurannya tidak merata di beberapa daerah di Papua.
Maka yang menjadi PR bagi pemerintah sekarang adalah bagaimana mengevaluasi pelaksanaan Otsus Jilid 1 kemarin, apa yang kurang bisa dibenahi sehingga jika memang kelak OTSUS Jilid 2 dilaksanakan, maka hasilnya lebih terasa. Masyakarat Papua butuh transparansi dan publikasi pelaksanannya sehingga itu menjadi dasar bahwa OTSUS Jilid 2 itu benar-benar untuk pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia di Bumi Cendrawasih ini.
Salam damai dari Timika Papua, Heriyanto Rantelino
Kontak: 0852-4244-1580
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H