Transportasi udara merupakan tulang punggung pembangunan di Papua dalam hal memobilisasi barang maupun orang. Dari data yang dilansir oleh Pemerintah Provinsi Papua, disebutkan bahwa 80% wilayah geografisnya adalah pegunungan dengan ketinggian rata-rata 500 hingga lebih dari 5.000 meter di atas permukaan laut. Karena hal kondisi geografis yang cukup sulit dijangkau terutama di wilayah pegunungan. Hal ini yang kemudian menjadikan transportasi udara menjadi satu-satunya pilihan bagi pemerintah dan masyarakat untuk bertransportasi.
Pengadaan pesawat pun dipandang sangat penting untuk transportasi ke pedalaman Papua terutama daerah di Pegunungan yang aksesnya cukup sulit dan hanya bisa ditempuh dengan pesawat berbadan kecil. Transportasi udara mampu menunjang program pemerintah yang menjadikan Papua sebagai koridor ekonomi pembangunan nasional yang mesti merancang peta jalan mobilisasi logistik dan sumber daya manusia.
Menyadari hal itu, pemerintah Kabupaten Mimika dalam hal ini Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika bekerja keras dalam melancarkan aktifitas transportasi udara. Dibangunlah infrastruktur pendukung transportasi udara di beberapa titik yang menjadi pusat atau titik mobilisasi logistik untuk wilayah Mimika seperti daerah Potowaiburu (Mimika Barat Jauh), Jila, Jita, Alama, Tsinga, Kapiraya dan Kilmit.
Layanan Pesawat Udara Ke Pedalaman
Adapun pesawat-pesawat udara yang melayani pelayanan barang dan penumpang ke daerah pedalaman yaitu
1. Pesawat Dimonim Air menggunakan type DHC-6 Twin Otter dan C-208B Grand Caravan yang Pesawat ini dibawahi oleh PT. Martha Buana Abadi.
2. Susi Air menggunakan type PC-6 Pilatus Porter. Pesawat ini yang dibawahi oleh PT. ASI Pudjiastuti Aviation
3. Pesawat Asian One menggunakan tipe C-208B Grand Caravan dan Heli Airbus H-125. Pesawat ini dibawahi oleh PT. Asian One Air.
4. Pesawat Trigana Air yang menggunakan pesawat tipe DHC-6 Twin Otter. Dibawahi oleh PT. Trigana Air Sevice
5. Pesawat SAS Air menggunakan pesawat tipe DHC-6 Twin Otter. Dibawahi oleh PT. Spirit Avia Sentosa.