Langit tampak mendung disertai dengan rintik-rintik hujan mengiringi perjalanan saya bersama beberapa rekan dari kantor menuju ke dua pasar tradisional di Mimika. Satunya di dekat Pelabuhan Pomako dan satunya lagi di Pasar Sentral yang tepat berada di jantung kota Timika.
Kami berbelanja beberapa kebutuhan bahan pokok seperti beras, gula, minyat tanah, minyak goreng, beberapa bumbu masakan dan tak ketinggalan beberapa kilogram ikan merah segar. Ini dilakukan sehubungan dengan akan diadakannya suatu rangkaian hajatan di kantorku.
Moment ini tak saya sia-siakan. Ini adalah kesempatan emas untuk melihat kondisi pasar yang terbesar di kotaku. Saya melihat masyarakat di Papua masih lebih antusias berbelanja ke pasar tradisional ketimbang pasar modern. Tak hanya itu saja, saya juga memantau seberapa besar harga kebutuhan bahan pokok. Saya lalu membandingkan harga versi Papua dengan harga versi Makassar yang merupakan asal daerah saya.
Hasilnya, ternyata harganya tak terpaut jauh. Untuk beras super, di Makassar seharga Rp10 ribuan/kg sedangkan di Papua sebesar 13ribuan/kg. Begitu juga dengan harga gula dimana di Makassar nilainya 10ribuan/kg sedangkan di Papua seharga 12 ribuan/kg. Wajarlah masih ada perbedaan harga mengingat ongkos logistik di Papua cukup besar.
Kiprah Pemerintah
Saya melihat bahwa pemerintah tidak menutup mata dalam menjaga kestabilan harga kebutuhan bahan pokok di Papua. Ini sejalan dengan program pemerintah pusat yang termaktub dalam Nawacita bahwa perlu adanya pembangunan baru daerah pinggiran.
Tak hanya itu, visi Presiden Pak Joko Widodo yang menginginkan agar ada semua instrumen, pelaku, atau sektor-sektor yang terpinggirkan dalam pembangunan harus mendapat perhatian termasuk dalam pendistribusian barang kebutuhan pokok ke Kawasan Timur Indonesia
Saya bisa menyaksikan secara langsung bagaimana campur tangan pemerintah dalam menciptakan kestabilan harga agar harganya bisa dijangkau masyarakat di Bumi Cendrawasih. Terdapat sinergitas antara instansi di tingkat pemerintah daerah Kabupaten Mimika, pemerintah provinsi Papua dan di tingkat pusat.
Antisipasi Pemerintah
Saya menyadari bahwa pemerintah tidak berpangku tangan dalam memantau dan memperhatikan pasokan harga bahan pokok secara intensif. Jauh- jauh hari mereka melakukan persiapan demi mengantisipasi kenaikan harga bahan pokok utamanya menjelang hari raya. Mengingat mayoritas penduduk Papua mayoritas Kristen, maka pemerintah mewaspadai harga di hari raya menjelang Natal dan Tahun baru.
Mengingat masyarakat Papua mayoritas agama Nasrani maka gegap gempita perayaan Natal disambut dengan sukacita. Mereka mengadakan acara makan-makan sebagai bagian dari tradisi di hari kudus tersebut.