Setelah menamatkan pendidikan di bangku kuliah, kita diperhadapkan dengan hiruk pikuk dunia pekerjaan. Salah satu pilihan yang ditempuh adalah menjadi tenaga honorer. Setelah dijalani, ternyata masa-masa honorer adalah masa yang menyenangkan. Kita bisa mengasah berbagai pengetahuan, pengalaman dan inspirasi yang sebelumnya tak kita pelajari di bangku kuliah. Inilah titik awal untuk mengetahui kegiatan administrasi perkantoran dan beradaptasi di lingkungan birokrasi. Ibarat manusia, kita masih tergolong balita belajar hal-hal baru tentang dunia birokrasi.
Masa honorer adalah momen yang tepat untuk menimba banyak pengalaman dan pengetahuan dari orang-orang yang profesional di kantor, menggali inspirasi dari pemimpin instansi yang patut ditiru integritasnya dan juga bagaimana kita mengatur diri agar bisa beradaptasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang usia, pendidikan dan kepribadian.
Masa honorer adalah masa yang penuh dengan ujian. Ujian kesabaran dalam menghadapi politik-politik kantor yang penuh dinamika, berhati lapang dada menerima keputusan yang menurut kita tak adil, dan menahan diri melihat maraknya nepotisme di sekitar lingkungan kita.
Masa honorer adalah masa untuk memanajemen diri utamanya dalam hal keuangan. Bagaimana memikirkan agar gaji yang pas-pasan ini mampu membiayai hidup kita sebulan kedepan, bagaimana agar bisa disisihkan untuk menabung, menabur di ladang Tuhan, dan menahan diri untuk tidak tidak membelanjakan sesuatu yang tidak penting.
Saya memanfaatkan masa-masa menjadi tenaga honorer sebagai era petualangan di usia muda mengingat porsi kerjanya masih sedikit ketimbang rekan-rekan yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Saya masih punya banyak waktu untuk belajar hal-hal baru lainnya di luar instansi kita. Kita bisa mengekplorasi dunia luar sesuai minat, bakat, passion yang kelak berguna sebagai pijakan meniti kesuksesan.
Belajarlah mengerjakan hal-hal kecil yang kadang dipandang remeh sebagian orang. Jika kita tekun dan setia pada perkara-perkara kecil, maka kelak kita tidak tidak akan gagap lagi dalam menghadapi perkara yang lebih besar lagi.
Tak ada rasa penyesalan menjadi hanya tenaga honorer. Tak ada rasa iri kepada teman-temanku di luar sana yang sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil. Satu keyakinan saya bahwa Tuhan sudah mengatur pintu rejeki setiap orang. Pandai membawa diri, kesabaran, ketekunan dan keikhlasan adalah sederet mental yang mesti kita miliki dalam menjalani karir.
Teruslah semangat rekan-rekan tenaga honorer. Anggap saja dinamika yang terjadi di dunia pekerjaan sebagai bagian dari ujian kehidupan. Saya ingat kata orang bijak yang mengatakan bahwa seorang yang sukses lahir dari pengalaman kehidupan yang penuh dengan cobaan dan tantangan.
Penulis:
Heriyanto Rantelino, Staf Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika, Papua
Facebook: Heriyanto Rantelino
No telepon/Whatsapp : 085242441580
Line : Ryanlino